28. Penyesalan Yasufumi

19 3 0
                                    

"Maafkan kami tuan Tetsu. Maafkanlah kami"

Saat ini di ruang tengah keluarga, para pelayan yang berada di dapur sedang dikumpulkan atas pengaduan dari Satori. Ia berkata bahwa para pelayan itu sama sekali tak mendengarkan perkataan dari anak-anaknya sehingga mereka memilih untuk merusak habis dapur rumah.

"Kalian sudah aku beri gaji yang tinggi saja apa masih tidak bisa hanya untuk menuruti perkataan kami?!" ucap Tetsu meninggi. Ia kesal, sangat kesal sampai ia mengepalkan tangannya sendiri.

Para pelayan itu hanya menunduk. Mereka tak berani membeberkan apa saja yang dilakukan oleh anak-anak Tetsu di dapur sana. Itu hanya akan membuat mereka semakin sulit saja.

Keishin berdiri dan angkat bicara "anakku Tetsu" ucapnya "maafkanlah kesalahan mereka. Mereka hanya menjalankan perintah dariku, tidak perlu kau persulit diri mereka"

"Maaf katamu paman?!" balas Tetsu, ia berjalan tergesa-gesa dengan menghampiri Keishin dan meraih pundaknya "aku membayar mereka dengan harga yang sangat tinggi, paman. Aku tidak sudi membayar orang yang tak tahu terima kasih! Lebih baik ku pecat saja mereka dari sini!!"

"Dalam kasus ini anakmu juga bersalah kak" ucap Tooru, ia angkat bicara "anak-anakmu lah yang menyebabkan kerugian besar dari rumah ini. Ia juga berani menginjak-injak harga diri dari para pelayan. Jika para pelayan ini melaporkannya pada pihak aparat, anak-anakmu bisa terkena dampaknya kak"

Mendengar itu Tetsu sangat murka. Ia berbalik arah lalu menghampiri Tooru dan mencengkeram kuat pundak pria itu "anak-anakku tidak akan pernah melakukan kesalahan jika bukan karena mereka yang memulainya lebih dulu. Takkan ku biarkan aparat kepolisian menghakimi anak-anakku. Tidak akan pernah!!"

Tooru menunduk dan menghela napas. Sungguh ia lelah dengan sikap kakaknya ini yang semakin ke tahun sikapnya menjadi pribadi yang sangat egois dan arogan. Ditambah dengan kepergian Daichi membuatnya menjadi sosok yang sama sekali bukan Tooru kenal.

"Diam dan patuhi saja perintahku ini, Tooru. Jika tidak, kau bisa aku berhentikan sebagai sekretarisku kapan pun yang aku mau. Mengerti?" Ucap Tetsu finalnya mengancam Tooru.

Tooru hanya pasrah dengan keadaan ini. Ia sudah lelah.

"Tuan bos!! Tuan bos!!" sebuah suara melengking yang tiba-tiba memasuki ruang tengah kediaman kala itu. Itu suara milik Satori, ia berjalan dengan tergesa-gesa sembari membenarkan posisi penutup matanya.

"Tuan bos! Tuan bosku! Tuan muda Kenji! Tuan muda Kenji dia!"

Mendengar nama anaknya disebutkan, Tetsu langsung khawatir dan meninggikan bicaranya dengan kesal karena memberikan informasi setengah-setengah "kenapa dengan anakku Kenji, Satori?! Katakan lebih jelas!!"

Satori mulai memainkan perannya. Ia berakting supaya Tetsu percaya dengan segala permainannya "tuan bos! Sungguh aku tak kuat melihat kondisi dari tuan muda Kenji. Tidak kuat sekali!!"

Tetsu semakin cemas.

"Kondisi yang sungguh mengerikan. Keponakanku itu telah berkali-kali meringis kesakitan, tuan bos! Sungguh aku tak kuat melihat derita dari dirinya" sambung Satori.

"Bisa kau katakan saja lebih jelas Satori?! Kau sangat menyebalkan!!" ucap Tetsu kesal.

Satori tersenyum bangga "tuan bos, tuan muda Kenji telah dilukai oleh salah satu pelayanmu di rumah ini" ucapnya "sekarang ia sedang ditangani oleh dokter pribadi kediaman ini di kamarnya. Ia juga sudah beristirahat disana"

Dengan itu Tetsu berdiri dengan gagah "siapapun yang telah berani menumpahkan darah anakku akan ku hukum mati, saat ini juga!!" ucapnya dengan lantang.

Keishin dan Tooru membulatkan matanya. Keputusan bodoh macam apakah yang diambil oleh Tetsu ini? Dilain sisi, Satori tersenyum sumringah, ia merasa rencananya akan berjalan dengan sempurna.

𝐏eace 𝐒tory || HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang