Kuroo Tetsuro, pemuda itu masih keras kepala. Ia tak ingin pulang dan tetap berdiri di tempat berpasir itu sembari berlatih kemampuan memanah miliknya. Bahkan para penjaga yang ada disana pun sudah mengingatkan dirinya untuk beristirahat walau hanya sebentar, namun tetap ia menolak.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam, hawa dingin tak menjadi alasan baginya untuk tetap berdiri disana. Ia bahkan berfikiran untuk tidak akan pernah kembali ke rumah itu hingga Tooru mau meminta maaf.
Namun fikiran itu terpatahkan oleh sebuah panggilan yang berasal dari orang yang sangat ia benci. Ia menolak panggilan itu berkali-kali dan menyuruh penjaga untuk memberitahunya bahwa ia sedang sibuk, namun Tooru juga tak kalah keras kepala.
"Kakak ku mohon dengarkan aku sekali ini saja!!" ucap Tooru dari seberang telpon, Tetsu masih memarahi dirinya dan memaksa penjaga untuk menjauhkan ponsel itu darinya.
"Kakak! Daichi dibawa ke rumah sakit!" pekik Tooru, ia mengambil tindakan ini karena ia yakin kakaknya akan terus mengabaikannya. Namun setelah mendengar pernyataan itu, Tetsu langsung berlari tergesa-gesa menghampiri penjaga yang memegang ponselnya.
Dirampasnya ponsel itu lalu berteriak "apa katamu?! Apa kau sedang tidak membohongiku?! Jawab jujur!! Dimana Daichi?!"
"Mau ku katakan berapa kali kakak, Daichi dibawa ke rumah sakit, suhu tubuhnya mencapai 40°C. Dia sedang kritis!!" balas Tooru tak kalah sama teriaknya dengan Tetsu.
Tetsu memijit pelipisnya sembari mengelap keringat dinginnya. Ia sangat panik, bahkan menggenggam ponsel pun tangannya bergetar saking takutnya "kirimkan lokasi rumah sakitnya, aku akan kesana"
.
.
.
.
.
20 menit dalam perjalanan, tiba sudah baginya disebuah rumah sakit yang dimana adiknya dirawat. Dengan langkah yang terburu-buru, bahkan bisa dikatakan sebagai berlari, ia menyusuri lorong rumah sakit dan mencari letak keberadaan kamar inap adiknya.
Hingga ia temukan, kamar VIP yang keluarganya pesan kini telah ada dihadapannya. Dengan perasaan ragu, ia memutar kenop pintu perlahan, sedikit mengintip siapa saja yang ada di dalam ruangan yang luas itu.
"Kakak? Syukurlah kau tiba dengan selamat" suara yang tak begitu besar sungguh mengagetkan dirinya.
Ia membalikkan badan dan meraih pundak orang itu "kau kah itu Tooru?" tanyanya.
Tooru menggenggam jemari milik kakaknya "ini aku Tooru, syukurlah kau bisa tiba dengan selamat" ucapnya "masuklah, Daichi dan yang lain sedang menunggumu"
Dibukalah pintu perlahan dan menghasilkan sebuah bunyi dari suara engsel itu ketika terbuka. Semua mata tertuju pada 2 orang yang baru saja menimbulkan suara itu. Bahkan seorang wanita paruh baya datang menghampiri mereka.
"Ibu?"
Namun sayangnya, Kiyoko langsung memukul Tetsu dengan agak keras sehingga pemuda itu tak dapat melanjutkan kalimatnua.
"Darimana saja kau?! Ibu mencemaskanmu! Daichi berusaha mengajakmu pulang dan akhirnya jatuh sakit! Seharusnya kau tau, perjalanan jauh tidak baik untuk kesehatannya!" pekik Kiyoko memaki anaknya yang masih berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏eace 𝐒tory || Haikyuu
Teen FictionAwal kisah dari sebuah ketamakan akan kedudukan dan rasa iri hati membakar diri seorang wanita yang tak ingin menjadi nomor dua suaminya. Hingga akhirnya sang suami menceraikan istri pertamanya demi memprioritaskan istri keduanya. Putra istri pertam...