Rio Marvin Anandra seorang bocah SMA yang tak sengaja masuk kedalam dunia novel yang ia baca semalam.
"salah Aulia gue jadi gini......" -Rio Marvin Anandra.
BAGAIMANA KEHIDUPANNYA NANTI?
WARNING⚠️
Bunyi kicauan burung serta suara dari kepakan sayap yang cukup indah, burung-burung itu terbang diatas air yang terasa tenang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap saja beginilah kira-kira adegannya)
Wussss
Brung
Wawawawa
Suara-suara ombak yang menenangkan, dengan sinaran matahari yang terasa hangat didalam tubuh.
Ramainya suara orang-orang yang sedang berbicara, benar-benar suasana damai yang sangat manis.
"Hari ini cukup bagus ya" monolog Rio yang kini ada dibagian dermaga.
Seperti katanya, ia kini sedang berjalan disana dan menikmati perjalanannya, melangkah dan terus mendengarkan setiap suara yang ada.
Menenangkan. Ya ini sangat menenangkan, Rio sangat menikmati saat-saat seperti ini.
Ia menghirup udara segar dan menutup matanya, merasakan angin yang masuk kedalam sela-sela pakaiannya.
"Dingin" monolognya yang lalu memeluk erat tubuhnya.
Iapun bersiap, pergi dari sana.
Tap
Tap
Drap
Drap
Rio berlari dari sana, segera kekedai untuk bersiap membantu lagi.
Dari kejauhan.....
"Rio" monolognya yang memanggil nama Rio.
Ia tersenyum manis dan menatap lembut punggung yang sudah hampir menghilang itu.
"Sepertinya sudah saatnya aku juga keluar, aku tak mau kalah lagi, cukup tiga orang sialan itu yang mendahuluiku, tapi tidak dengan yang lainnya!" Monolognya lagi yang lalu pergi dengan cara menghilang.
✯
Siang hari.......
Hari ini tak begitu ramai, orang-orang juga tak begitu minat musik karna sedang dalam masa bosan mendengarkan musik.
Riopun merasa dirinya sedang libur, segera ia berniat akan jalan-jalan mengelilingi tempat ini dengan menikmati pemandangannya.
"Bos, mau keluar" ujar Rio (Marvin) yang dibalas anggukan kecil oleh seorang pria yang tak lain adalah Raymond.
