Bab 044 "Bertemu Lagi"

597 57 14
                                    

Vote+komen✨
Happy reading all><




Liliana (Rio), ia kini mengikuti langkah kaki dua kembar bersaudara ini, itupun karna ajakan mereka berdua.

Liliana mulai melihat beberapa hal, dari mulai orang-orang yang berlalu lalang hingga melihat daerah yang menurutnya cukup kotor.

Melihat sekilas saja sudah ada perasaan iba bercampur nostalgia.

"Njirlah, berasa liat diri sendiri" bathin Rio didalam hatinya.

Ia merasa hal yang sama, rasa kesusahan, kurangnya makanan dan tak punya tempat tinggal, hanya hidup sendiri dan bergantung pada diri sendiri.

"Ada apa Lili?" Tanya Elina yang memanggil nama Liliana dengan sebutan Lili.

Liliana menoleh, melihat kearah mereka berdua dan menatap sayu.

"Tak apa" jawabnya dengan sopan.

Iapun terus mengikuti langkah kaki Elina dan Vlad, terus berjalan hingga.....

Bruk

Liliana terjatuh karna tak sengaja menabrak sesuatu yang terasa kuat didepannya. Terasa dejavu saat ia tak sengaja menabrak benda aneh.

Ia mendongak, melongo saat melihat tingginya orang ini.

"Aduh....." Aduh Liliana yang tentunya membuat Vlad cemas.

Ia dengan segera menolong Liliana berdiri dari duduknya itu, membantunya dan bertanya...."apa masih sakit?" Tanyanya dengan khawatir.

Melihat wajah khawatir Vlad, Liliana terkekeh tipis dan menjawab....."tenanglah aku ini kuat, aku tak apa" jawab Liliana yang membuat Vlad bernafas lega.

Liliana kembali mendongak, melihat dan mendapati seseorang pria yang cukup tampan jika dilihat-lihat.

"Ehhhh" kaget Liliana saat melihat wajah itu.

"Tunggu, diakan......." Bathin Rio yang sedikit terkejut.

Seketika bayangan wajah Rio yang terlihat shock terlihat jelas....

(Anggap beginilah kira-kira reaksi Rio didalam hatinya dengan komuk yang terlihat kurang dikondisikan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap beginilah kira-kira reaksi Rio didalam hatinya dengan komuk yang terlihat kurang dikondisikan)

"Zayn" cicit Liliana (Rio) pelan namun masih didengar oleh ketiga orang yang kini ada dijalan sempit.

Semua terdiam, tak terkecuali Liliana yang malah tantrum gara-gara kesebut namanya.

Semua terdiam, tak terkecuali Liliana yang malah tantrum gara-gara kesebut namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRANSMIGRASI KEDUNIA NOVEL (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang