Bab 029 "Kairos"

1.2K 101 5
                                    

Vote+komen✨
Happy reading all><







Hiks....... Udah nyampe 50k dibaca rupanya😭😭



🤍

"Kak Kairos" Panggil seorang anak kecil kepada pria yang sekarang ini disebut namanya sebagai kak kairos.

Kairos menoleh dan merespon panggilan anak itu.

"Jangan berlari-lari, nanti jatuh" Ujar Kairos yang mengkhawatirkan anak kecil itu.

Anak itu hanya tersenyum hangat, berlari cepat kearah Kairos dan lalu memeluk tubuh Kairos, ya walau jarak tinggi mereka sedikit berbeda.

Kairos berlutut, menyamakan tingginya dengan anak kecil itu. Mengelus surai lembut berwarna putih milik anak itu, tersenyum manis.

"Geffrey, kau harus belajar" Ujar Kairos pada anak kecil yang tak lain adalah Geffrey.

Geffrey menggeleng kepala, memeluk erat tubuh Kairos dan bermanja padanya...... "Tidak mau, Geffrey hanya mau sama Kak Kairos!" Lirih Geffrey dengan memanyunkan bibirnya.

Kairos terkekeh gemas dan mencubit pelan pipi Geffrey, mengelus kembali surai lembutnya dan tersenyum penuh semangat itu.

"Yasudah kalau nggak mau belajar, lebih baik ikut kakak saja" Ujar kairos yang lalu berjalan pelan dengan Geffrey yang mengikutinya.

Geffrey yang saat itu mengikuti Kairos dibelakang, langsung memegang jari kelingking Kairos, dengan tangan yang diperban.

(Kira-kira beginilah gambarnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira-kira beginilah gambarnya)

Kairos tersenyum dan disaat itulah........

🤍

Degh

Geffrey tersadar dari lamunannya, menatap Rio yang saat ini duduk disampingnya. Rio hanya diam dengan pandangan khawatir sekaligus penasaran.

"Apa yang kau lamunkan?" Tanya Rio yang spontan dibalas gelengan pelan dari kepala Geffrey.

Geffrey tersenyum lembut, mengelus surai lembut milik Rio dan tiba-tiba saja mendekatkan wajahnya kepada wajah Rio.

Terus mendekat hingga akhirnya........

Cup

Geffrey mencium bibir Rio dan lalu menjauhkan dirinya, sedangkan Rio, jangan ditanya lagi, otak leletnya kembali muncul dan itu membuatnya diam seperti patung.

Rio memanyunkan bibirnya, berdiri dari duduknya dan lalu berkata....... "Aku akan pergi dulu" Pamitnya yang lalu menghilang begitu saja.

Geffrey yang mendengar itu, entah kenapa rasanya sedikit tak tega. Tiba-tiba saja tangannya refleks seperti ingin meraih kembali tangan Rio yang kini menghilang.

TRANSMIGRASI KEDUNIA NOVEL (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang