Rio Marvin Anandra seorang bocah SMA yang tak sengaja masuk kedalam dunia novel yang ia baca semalam.
"salah Aulia gue jadi gini......" -Rio Marvin Anandra.
BAGAIMANA KEHIDUPANNYA NANTI?
WARNING⚠️
• • Hiks.....makasih dah baca cerita saya🙂😚 Gk nyangka bakal nembus 40k dibaca 🤧
• •
Rio hanya menghela nafas, berjalan mendekat kearah ketiga lady tersebut. Membantunya sebelum akhirnya membisikkan sesuatu.
"Jangan terlalu sering membicarakan seseorang dari belakang, konsekuensi dari ketahuan akan jauh lebih M.E.N.G.E.R.I.K.A.N" bisik Rio yang lalu berjalan pergi dari sana.
Diikuti pula oleh Kylie yang langsung menggelendot pada tangan Rio.
Rio hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menghela nafas lelah karna ulah mereka semua yang terus mengganggu ketenangannya.
"Cepatlah berjalan!" Titah Rio yang berjalan cepat.
Kylie ikut saja, walau matanya diam-diam melirik kebelakang dan menatap tajam kearah mereka semua.
Seperti....... Memberi mereka peringatan agar tak mengulanginya lagi.
Rio sadar dengan kelakuan Kylie......
Plak
Memukul kasar kepala Kylie dan menatap tajam dirinya hingga membuat Kylie menunduk ketakutan.
•
The power of istri....... (Author)
Lucas dan yang lainnya //Mengangguk setuju pada ucapan Author
• ~Skip~
✯
Rio berjalan menuju kamar asramanya yang berada dinomor 403.
Untungnya dikamar asrama ini, dia tak sekamar dengan para har-uhuk maksudnya para manusia pembuat masalah itu.
Rio berjalan, membuka pintu dan.....
Kriet
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap saja ini gambaran kamar Rio dan yang lainnya)
Rio menutup pintu, berjalan kearah kasur. Menaiki tangga kecil yang ada disamping kasur bawah.
Naik dan lalu merebahkan dirinya diatas kasur tersebut. Menatap langit-langit kamar yang tak begitu jauh dari pandangannya.
Mengangkat satu tangannya kembali, seperti ingin meraih sesuatu yang tak bisa ia gapai.
"Aneh, semenjak aku datang kemari, selalu saja ada perasaan yang mengganjal dihatiku" bathin Rio saat ini.
Iapun memilih mendiamkan pikirannya ini, perlahan menutup matanya dan.......
