Bab 075 "Ini Gilakan?"

359 39 78
                                    

Vote+komen✨
Happy reading all><




Kairos terdiam sejenak dan lalu menunjukkan sebuah tangkai bunga yang berisikan 2 bunga yang sedang mekar indah dengan cahaya biru, kuning, dan juga ungu yang menyala terang.

Kairos terdiam sejenak dan lalu menunjukkan sebuah tangkai bunga yang berisikan 2 bunga yang sedang mekar indah dengan cahaya biru, kuning, dan juga ungu yang menyala terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja beginilah kira-kira contohnya)

Rio maupun Galen terdiam, entah kenapa ada rasa familiar saat melihat bunga ini, seakan-akan mereka mengenali bunga ini sebaik mungkin, hingga......

"Kedua bunga inilah yang bersama dengan kalian saat berada didunia yang berbeda, mereka membantu kalian dan juga melindungi kalian dengan baik" ujar Kairos yang lalu memperlihatkan bunga ini pada mereka.

Rio yang awalnya biasa saja seketika mengulurkan tangannya, mencoba menyentuh kelopak bunga yang mampu membuatnya memperhatikan terus.

Bunga ini berbeda dengan Bunga yang satunya, malahan bunga yang satunya lagi malah menarik perhatian Galen dan ikut menyentuhnya juga.

"Ini....." Ujar Rio terdiam, rasanya sangat akrab seakan-akan ia sudah biasa menyentuh dan juga bersama dengannya.

"Rasanya sangat mirip seperti saat aku bersama dengan ibu" lirih Galen yang masih didengar oleh keduanya.

Ibu?

Rio yang mendengarnya langsung terdiam, ibu?, Mungkinkah wanita yang sempat ia temui saat pertama kali bertransmigrasi kedunia ini.

"Ibu?" Gumam Rio yang terbayang seseorang.

Seorang perempuan muda yang memiliki paras cantik dan juga lembut, rambut berwarna coklat, manik mata berwarna biru terang, bulu mata lentik, alis tipis, hidung yang sedikit kecil, pipi yang lumayan berisi, serta bibir mungil berwarna pink alami.

Rio ingat ciri perempuan itu hingga tanpa sadar air matanya keluar saat mengingat kebersamaan mereka yang cukup akrab.

"Bibi Jen" lirih Rio yang malah teringat wajah bibi Jen yang tersenyum lembut dan terus berbicara padanya.

Rio menundukkan wajahnya, punggungnya perlahan mulai bergetar walau tak begitu terlihat jelas, ia menggigit bibir bawahnya dan menutup matanya yang kini mengalirkan sebuah air mata.

Rio menundukkan wajahnya, punggungnya perlahan mulai bergetar walau tak begitu terlihat jelas, ia menggigit bibir bawahnya dan menutup matanya yang kini mengalirkan sebuah air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRANSMIGRASI KEDUNIA NOVEL (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang