Rio Marvin Anandra seorang bocah SMA yang tak sengaja masuk kedalam dunia novel yang ia baca semalam.
"salah Aulia gue jadi gini......" -Rio Marvin Anandra.
BAGAIMANA KEHIDUPANNYA NANTI?
WARNING⚠️
Rio pergi dari hutan itu, meninggalkan pria tadi dengan wajah yang terlihat kesal bercampur malu.
Ia mempercepat larinya hingga tiba diibukota tanpa ketahuan oleh orang-orang yang ia kenali.
Rio tersenyum penuh kemenangan dan lalu mulai berjalan menelusuri tempat-tempat yang ia lihat ini.
Ada banyak sekali penjual makanan, dari mulai penjual tanghulu hingga tiramisu cake.
•
Plis gw lgi kecandu bgt sama lagu tiramisu cake sama tanghulu😭........ (Author)
•
Rio menghampiri satu persatu penjualnya dan membeli makanan disana. Seketika Rio menjadi seorang kulineran disana.
Ia membeli dan memakan semuanya dengan perasaan senang. Bahkan saking senangnya, ia hampir lupa dengan ekor dan telinganya yang kini bergoyang dengan senangnya.
Orang-orang yang melihat itu merasa gemas, apalagi saat Rio mengunyah makanannya, disitu terlihat jelas pipinya yang semakin chubby.
Ekor yang terus bergoyang sana sini dan telinga yang tak bisa diam, terus bergerak membuat orang ingin mengelusnya.
"Ini benar-benar enak, aku tak menyangka makanan disini juga tak kalah enaknya dengan makanan yang kumakan didunia modern" monolog Rio dengan senangnya.
Ia terus membeli dan memakannya.
Terus berjalan hingga akhirnya kaki Rio terasa lelah dan bersiap untuk mencari tempat istirahat.
Iapun terus mencari hingga akhirnya bertemu dengan sebuah tempat yang dipenuhi dengan bunga, bukan hanya itu saja, disana terlihat sebuah kursi kayu panjang yang muat jika diduduki oleh dua orang ini. Pemandangan yang bagus dan menurut Rio sangat aesthetic ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap saja seperti inilah tempat yang ditemui oleh Rio)
"Gila keren banget anjir, boleh kali ya gua duduk disini" bathin Rio yang terus berjalan dan duduk diatas kursinya.
Iapun merasa nyaman disana, suasana sepi, angin yang terus berhembus membuat rambutnya bergoyang pelan, serta hawanya yang benar-benar positif membuat Rio merasa ingin tidur.
Iapun menutup matanya, berselang beberapa menit kemudian tiba-tiba suara dengkuran halus terdengar.
Seseorang yang terus mengawasi Rio, menatap lekat wajah itu yang kini tertutupi dengan poni rambutnya.
"Aku tau alasan kenapa yang mulia sampai menyukainya" bathin seseorang yang lalu kembali bersembunyi dibalik pohon.