[SHORT TERM, Goodbye Mr. North Star]

24 2 3
                                    

Ø₦Ɇ ₮Ø Ø₦Ɇ ₩₳Ɏ
O̵n̵e̵ t̵o̵ o̵n̵e̵ w̵a̵y̵








"Matahari di malam hari telah membawa pergi hakikat."


Penulisan rapi di atas kapur terhenti. bening remang yang menjadi lampu sorot tersebut menaungi bagaimana sesosok figur dibawahnya menulis.

"Hakikat pun tunduk, Hakikat tak kuasa menahan Hampa bengkok yang perlahan mengkorup seluruh fasad yang mulia. fasad mulia itu pecah karena terik derita yang di bawa Hakikat."

Jemarinya berhenti sesaat.

"..Bercampur satu bersama cahaya terik matahari di malam hari. parasit tumbuh di dalam korup Hampa bengkok yang mati. berubah menjadi alinasi yang menyebar pada pecahan fasad."

Bintang Utara berhenti menulis.




"Apa judul yang cocok.. untuk struktur panggung ini?" Dia bergumam, tangannya turun dari papan yang menggantung pada dinding kayu.




















"One to One Way."

Suara lain menyusul, Kang Taehyun datang dari lorong kegelapan. cahaya di dalam ruang kayu Bintang Utara menyorot wajah Taehyun dengan jelas.

Helaan nafas terdengar setelahnya, Taehyun berdiri, menatap figur hitam dari sosok di depannya dengan keputusasaan yang jelas. ekspresinya netral, seolah tanpa gangguan.








"Aku.. sudah melihatnya." Taehyun bersuara. cahaya di dalam sorot matanya turun, bersamaan dengan realitas dari masa lalu yang teduh.









"Di antara Aku, Hueningkai, Beomgyu, Yeonjun.. mengapa hanya Soobin yang berdarah?"





Dia bertanya, alisnya naik, mengajukan tuntutan.














"Bisakah aku mendapatkan jawaban untuk ini?"















Bintang Utara terdiam, dia berbalik. akses yang jatuh pada wajahnya masih terblokir.




"...itu sama seperti.. Parasit tumbuh di dalam korup Hampa bengkok yang mati."

Suara halus, bercampur dingin dan tegas. jawaban tersebut membuat Taehyun tercengang. dia mengerti namun disisi lain dia bingung. kegelapan dari jawaban singkat itu terdengar seperti sebuah alaram bahaya.

"Bisakah.. kita menghindari itu?" Taehyun mengernyit dengan kekhawatiran. "Pemilihan kata yang kamu gunakan terdengar.. mengganggu."











"Aku tidak berkata bohong."









Taehyun menghela nafas berat mendengarnya.











"Aku ingin menukarnya.. dengan sebuah permintaan."





Taehyun kemudian membalas, alisnya menukik yakin. kepercayaannya terhadap Bintang Utara mengalahkan segala kecemasan dan kedukaan yang sebelumnya dia derita.

Ketika ingatannya kembali berputar pada momen tragis tersebut, dia tidak bisa menahan diri untuk mengusir segala rasa penyesalan.

Penyesalan yang menggerogoti habis.. membuat keyakinannya atas penyelamatan yang legal di raup lenyap.






one to one way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang