Ø₦Ɇ ₮Ø Ø₦Ɇ
O̵n̵e̵ t̵o̵ o̵n̵e̵
Sejak kapan..Jembatan ini sangat panjang..
Terowongan gelap selanjutnya menggiring pada tembusan kegelapan lainnya. Keseluruhan hanya terus terhubung pada jalan dan pegangan besi jembatan. ini seperti dia beberapa kali berpindah pada bentang jembatan lainnya. Jika ini benar-benar mimpi sungguhan, dia berharap pada tembusan kegelapan selanjutnya, dia akan bangun.
Tetapi.. rasa sakit dari bekas tembakan itu masih menyakitkan. seluruh kejadian sebelumnya juga sangat nyata. Mustahil ini hanya sekadar mimpi dari tidurnya.
"Pria dengan jas klasik yang norak.. kamu akan mengenalnya..."
Hueningkai mengatakan dia akan menemui pria tersebut bila terus berlari ke depan.
Ia harus cepat untuk menemui Hueningkai lagi dengan membawa pria itu.
Namun, tembusan kegelapan ini tidak kunjung berakhir.
Tidak ada suara selain suara jejak kakinya yang saling bertabrakan pada udara dingin. hujan salju masih turun dengan perlahan, hawa dan serpihan yang diakibatkannya mengantar dengungan halus di gendang telinganya dengan melankoli yang menyesakkan.
Bibirnya tidak berhenti meringis, mencoba mengusir semua firasat buruk.
Seluruh tubuhnya benar-benar sesak. punggungnya melemas, lilitan dari jas milik Hueningkai yang terbagi menjadi dua masih dia genggam erat di bahunya. secara naluriah kakinya terus berlari, dengan tenaga yang masih bertahan pada akal sehatnya, dia terus tersadar meski kini pandangannya mulai blur.
Semua misteri tentang kesadaran diri yang ditinggalkan, sebuah pernyataan yang Hueningkai terang-terangan berikan kepadanya.. ia tidak mengerti. berkali-kali ia mencoba menggali semua kaitan yang berhubungan untuk memecahkannya, ia tidak berhasil menemukan satu kesimpulan untuk membuka jalan keluar. Bam-giyu merasa tidak berguna karenanya. dia membenci situasi ini.
Kesadaran diri yang ditinggalkan..
Dan 'kita' adalah diri yang ditinggalkan itu..
Apakah itu berarti, diri yang ditinggalkan itu hidup? apa juga itu berarti dia 'itu' tidak hidup bebas..
Apa diri yang ditinggalkan itu hidup di dalam dirinya sendiri..
Itu rumit. semua pemaknaannya memiliki cabang yang akan terus memberinya interpretasi yang tidak ada batasnya.
Dia berharap pria yang dimaksud Hueningkai mempunyai kunci.
"Selamat natal, selamat sejahtera."
Bam-giyu seketika terjatuh mencium tanah. sesuatu tiba-tiba melipat langkah kakinya dan membuatnya tidak bisa menahan keseimbangan.
Setelahnya, disusul tawa dari individu lain yang duduk di atas pegangan besi jembatan. Dia, orang itu, melompat dan mendaratkan pasang kakinya di atas tanah dan berjalan ke arah Bam-giyu.
Lampu Led yang menyala menggantung pada genggaman jemarinya. memberi efek khusus yang menambah kesan agak seram di fitur wajahnya.
Dia berjongkok di samping Bam-giyu yang berusaha berdiri. Menjulurkan tangannya ke atas. membawa lampu tersebut tergantung di atas keduanya.
Bam-giyu mengerut kesal, "Kenapa kamu membawa lampu camping?!" Ia tanpa sadar berteriak dan berdiri. kembali memegangi bahunya yang terluka.
Menatap Kang Taehyun yang berdiri di sampingnya dengan desisan sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
one to one way
Fiksi Penggemar"daun beku itu telah menipu runtuhan butir salju." . . . Pria muda di depannya terlihat terdiam, dia hanya mengangguk. "Anda hanya.. terlalu mencintai diri anda sendiri. Ide dari keputusasaan yang anda miliki terlalu berharga untuk ditinggalkan." Di...