Ø₦Ɇ ₮Ø Ø₦Ɇ ₩₳Ɏ
O̵n̵e̵ t̵o̵ o̵n̵e̵ w̵a̵y̵Gelap... putih.. teduh..
Rasanya..
Kesadarannya berantakan.
Apakah itu.. kegelapan....?
Apakah itu.. malam putih...
Ah... Senja yang teduh....?
"Kamu... Kamu punya teman, tahu? Kamu tidak harus menghadapi masalahmu sendirian."
"Kamu tidak harus berjuang menghadapi masalahmu sepanjang waktu.."
"Kamu tidak perlu menyembunyikan rasa sakit dan perjuanganmu.. Aku dan banyak orang di sini untukmu."
"Benar.. Maaf jika aku bicara terlalu banyak. Aku hanya.. kamu adalah temanku.. dan kamu tidak sendirian.."
"Nah... Sekarang pendarahannya pasti berhenti. Hanya... Berjanjilah padaku kamu tidak akan mencoba melukai diri sendiri lagi, oke? Aku tidak ingin kamu kesakitan lagi. aku harap.. kamu mendengarkanku."
..Suara.. apa... Itu...? seluruh penghiburan itu rasanya mengabur.
"Jika para pengabur kebebasan masyarakat tidak bersalah mendapatkan Neraka, dan neraka adalah untuk mereka yang menyinggung hak orang lain..."
Ini..
"..Lalu apa yang akan para pelaku perusakan diri sendiri dapat jika Neraka untuk mereka yang merugikan orang lain?"
Ini..
Suara milik Hueningkai.
"Keinginan itu adalah bentuk dari gengsi, dan ego dari manusia itu sendiri. kurasa kamu paham, mengesampingkan seluruh kecemasan yang mungkin kamu derita.. apa kamu sudah menemukan.. keinginan lumrah?"
...Soobin?
KAMU SEDANG MEMBACA
one to one way
Fanfic"daun beku itu telah menipu runtuhan butir salju." . . . Pria muda di depannya terlihat terdiam, dia hanya mengangguk. "Anda hanya.. terlalu mencintai diri anda sendiri. Ide dari keputusasaan yang anda miliki terlalu berharga untuk ditinggalkan." Di...