Didalam jam pelajaran gawin tampak diam memperhatikan mata pelajaran yang gurunya sedang bahas, namun dibalik itu dia merasa bosan tanpa sengaja dia melihat kearah lapangan, kelas nya terletak di lantai ke dua dan menghadap langsung ke lapangan basket, tampak terlihat joss yang sedang berlatih bersama teman-temannya, perhatian gawin teralihkan dan memandangi lapangan itu."Gawin... "
Gawin mengabaikan panggilan gurunya, dia asik menatap joss yang ada di lapangan phuwin menoleh dan tersenyum jahil.
"Hei, gawin! Haloo... "
"Eh, " gawin terkejut saat phuwin mencubit pelan lengan nya dan membuat gawin menoleh.
"Apaan sih lo " kesal gawin.
"Lo di panggil daritadi noh! "
Gawin mengangkat kepalanya, melihat gurunya berjalan menghampiri nya, " kamu gak memperhatikan saya ya? Daritadi saya liat kamu fokus ke hal lain selain saya yang sedang menjelaskan " tegur nya.
"Engga... Perasaan ibu aja kali, saya gak... "
"Oalah, joss pantesan kamu gak nyadar saya panggil"
"Huuuuu!!! "
Suara sorakan seluruh murid di kelas membuat gawin malu.
"Bentar lagi istirahat ya, bilang ke pacar kamu caper nya tunda dulu" ujarnya.
"Hehe... "
Guru itu kembali ke kursi nya dan gawin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, phuwin tertawa pelan melihat itu.
"Diem lo! " kesal gawin.
"Yaelah gausah malu gitu kali, semua orang udah tau bucin nya lo ke joss gimana haha"
"Ssttt! "
"Sampe tuh kalung aja inisal nama joss," goda phuwin.
"Diem gak, "
"Malu nih malu malu, hahah"
"Phuwin! "
Phuwin reflek menutup mulutnya saat mendapatkan teguran dari guru nya, dia kembali fokus membaca buku materi nya, gawin kembali melihat kearah lapangan kini joss tampak sedang menatap nya dan tersenyum kearah nya, dia mengangkat tangan nya dan memperlihatkan isyarat "i love you" namun gawin segera memalingkan wajahnya kearah lain.
"Sibangke tau aja cara bikin gue salting" batin gawin dia menutupi wajahnya menggunakan buku guna menyembunyikan wajahnya yang terlihat memerah.
Tringgg!!!
Suara bel yang menandakan jam istirahat berbunyi, gawin membereskan buku-bukunya sementara phuwin sudah lebih dulu pergi karna dia ingin menemui pond.
*brak!
"Woi anjing! " kaget gawin saat tiba-tiba suara gebrakan meja itu mengejutkan nya.
Joss tersenyum kearahnya setelah tanpa rasa bersalah mengebrak meja menggunakan bola di tangan nya.
" kantin bareng? "Tanya joss.
Gawin menghela nafas, " gausah bikin gue kaget dah, gue gak mau mati muda gara-gara serangan jantung " jawab gawin kesal.
"Lebay lah, ayo ke kantin gue udah laper " ajak nya.
"Yaudah bentar sabar napa " gerutu gawin.
Setelah selesai membereskan bukunya, gawin berdiri dari kursi nya melihat itu joss melemparkan bola itu kearah gawin.
" yuk, " dia merangkul bahu gawin, gawin memutar bola matanya malas karna dia harus membawa bola basket itu di tangan nya.
"Gue liat ada yang di marahin tadi gara-gara gak fokus belajar " ujar joss menggoda gawin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Teen Fiction" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...