"Selamat pagi anak-anak, "Gawin mengangkat kepalanya dan melihat kedepan dimana gurunya masuk kedalam kelas.
"Juga pakk... " jawab yang lainnya kompak.
"Nahh hari ini bapak ada kejutan buat kalian, "
"Kejutan? Kejutan apaan nih tumben, " bisik phuwin.
"Mana gue tau, tiba-tiba sok asik nih guru" jawab gawin berbisik juga.
"Awas aja kalo praktek gue gedik pala botak nya... "
"Baik, ayo masuk... "
"Woaahhh!! "
Sorakan seluruh anak-anak dikelas membuat gawin diam, ternyata disana joss berdiri sembari tersenyum kearah gawin.
"Hah! " kaget phuwin.
"Baik, jadi mulai hari ini joss pindah kelas ya. Ini sesuai permintaan nya karna ya banyak kendala juga dikelas sebelumnya, jadi sudah bapak bicarakan dengan kepala sekolah dan diperbolehkan, silahkan joss duduk dimanapun kamu mau disini banyak meja kosong... "
Joss mengangguk, dia berjalan kearah meja gawin dan phuwin.
"Serius? Banyak meja kosong " ujar phuwin.
"Gue maunya sama gawin. " jawab nya.
" kocak nih orang... "
Phuwin membereskan buku dan tas nya dan pindah ke meja di samping meja itu, gawin yang melihat itu merasa tidak enak setelah joss duduk dia menatap tak suka joss.
"Apa? Kaget ya" tanya joss.
"Ngapain ngusir phu sih! Kan bisa duduk di meja lain" jawab gawin kesal.
"Dia aja gak keberatan, yaudah sih. Kan enak bareng gue " joss mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda gawin.
"Hei pelajaran nya bapak mulai, itu yang dibelakang jangan pacaran dulu ya ayo fokus! "
Suara sang guru membuat gawin mengalihkan Pandangan nya kearah papan tulis, joss mengeluarkan buku catatan nya dan mereka berdua mulai memperhatikan penjelasan dari mata pelajaran yang tengah berlangsung, sesekali joss usil membuat gawin merasa kesal namun dia menahan nya.
Jam istirahat....
"Win ke kantin yok, " ajak phuwin dia menghampiri meja gawin, gawin mengangguk setuju.
"Bolehhh! Gue juga udah laper " jawab gawin.
"Yaudah yok, "
"Bentar, gue juga ikut " joss menahan tangan gawin, gawin kembali duduk dan memutar bola matanya malas.
"Ya ayo ngapain diem mulu, " ujar gawin kesal, joss bangun dan mengantongi ponselnya.
"Ayo, " ajak nya mengulurkan tangan nya kearah gawin, phuwin yang melihat itu hanya diam.
"Gue bisa jalan sendiri, "
"Yaudah ayo, " joss tetap mengulurkan tangan nya.
"Yaelah bangke lebih dari Cinderella ini neng gawin" cibir phuwin.
Gawin memegang tangan joss dan setelah itu mereka berjalan bersama, phuwin berjalan lebih dulu matanya terasa perih melihat pemandangan itu.
" mau makan apa? "Tanya joss.
" apa aja, yang penting makanan. " jawab gawin, dia duduk di salah satu kursi yang ada disana.
"Oh iya gue ma... "
"Lo pesen sendiri, " potong joss dia berjalan pergi untuk membeli makanan, phuwin mengepalkan tangan nya dia merasa jengkel dengan kelakuan sahabat kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Novela Juvenil" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...