𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟑𝟔

820 63 3
                                    

" udah sore banget kayaknya, pulang ayo" ajak Joss setelah melihat hari yang sudah sore terlebih lagi mendung.

Gawin menggelengkan kepalanya, "nanti aja, gue masih mau main di luar" jawab gawin.

"Takutnya keburu ujan. Kalo gue yang kehujanan ya gapapa tapi kalo lo jangan deh, "

"Mana enggak ada tuh, perasaan lo aja kali ini masih cerah gak bakalan hujan. "

Joss kembali duduk baiklah mungkin berdebat dengan gawin hanya akan membuang waktunya, namun belum lama Joss duduk hujan seketika turun membuat Joss terkejut, lain hal nya dengan gawin yang terlihat senang.

"Tuhkan apa gue bilang hujan! " ujar Joss.

"Yaudah sih. Cuma air bukan batu" balas gawin santai.

"Pulang buruan! "

Namun saat Joss akan berdiri gawin terlebih dulu menahan tangan nya, membuat Joss menoleh dan menatap heran gawin.

" gue mau main hujan-hujanan, "pinta gawin.

" tapi keadaan lo... "

"please, "

Melihat tatapan memohon gawin akhirnya Joss luluh dan dia menganggukan kepalanya, meskipun hatinya masih merasa khawatir tapi melihat wajah sumringah anak itu Joss menyamping kan rasa takutnya dan menuruti keinginan nya.

Ditengah-tengah gawin yang tengah diam menikmati air hujan yang membasahi tubuhnya, tiba-tiba Joss mengulurkan tangan nya. Gawin mengangkat kepalanya dan menatap Joss, perlahan tangan nya meraih tangan Joss meskipun dia masih merasa takut namun Joss segera menahan tubuh gawin menjaganya untuk tetap aman berdiri bersamanya.

Gawin tersenyum senang melihat apa yang dilakukan Joss, meskipun dia hanya mampu berdiri karna bantuan Joss tapi itu cukup membuat hatinya merasa bahagia.

"Joss, "

"Pegangan, gue gak mau lo jatoh... " titah Joss.

Gawin mengangguk pelan, kedua tangan nya melingkar di bahu Joss, keduanya saling bertatapan satu sama lain. Air hujan yang deras membasahi tubuh keduanya seakan menjadi penambah kesan syahdu yang tercipta diantara keduanya.

" maaf karna keadaan gue gini jadi nyusahin lo, "ujar gawin.

" gue gak pernah ngerasa lo nyusahin, jangan pernah mikir gitu" jawab Joss matanya menatap lembut gawin, tatapan Joss turun kearah bibir manis yang selalu menjadi candu nya.

"Boleh gue minta sesuatu? " tanya Joss.

Gawin mengangguk, "boleh, "

Wajah Joss semakin mendekat, tanpa mengatakan apapun gawin mengerti maksud dari perkataan Joss. Tangan nya bergerak menarik tengkuk Joss dan membuat bibir keduanya bertemu. Gawin memejamkan matanya saat merasakan ciuman lembut itu membelai hangat bibirnya, bahkan tanpa dia sadari tangan nya bergerak meremat perlahan rambut milik Joss, membuat ciuman itu semakin dalam dibawah dinginnya air hujan yang turun, itu tidak membuat kedua insan yang merasakan nyaman nya ciuman lembut itu terusik sama sekali.





"Uhuk... Uhuk... "

"Kann gue bilang apa, lo pala batu banget sih " ujar Joss sembari mengeringkan rambut gawin dan tiba-tiba mendengar gawin yang batuk.

"Batuk biasa, santai aja kali" jawab gawin acuh.

"Bukan gitu nanti kalo sakit gimana, langsung minum obat ya takutnya lo demam"

Gawin mengangguk setuju, Joss memegang dahi gawin dan juga miliknya dan dia merasakan perbedaan suhunya, ternyata gawin terasa lebih hangat.

"Tuhkan. Demam lo win " ucap Joss, gawin melihat kearah Joss dan memegang dahi nya dia mengerenyit heran.

𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang