𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟓𝟖⚠️❗

270 32 3
                                    


Joss menjatuhkan tubuh gawin diatas tempat tidur, dia menatap lapar gawin seakan ingin menerkam nya saat itu juga.

Joss membuka baju nya dan menindih gawin, tangan nya bergerak membelai halus kulit putih gawin. Gawin menahan nafasnya saat merasakan hembusan nafas hangat dibelakang telinganya yang membuatnya merasakan sensasi aneh yang membuat dirinya terasa melayang.

Kecupan kecupan kecil mulai menyentuh kulit gawin, ciuman itu terus turun hingga menelusuri perut rata dan juga pinggang nya, tangan joss mengusap lembut paha gawin dan terus turun hingga akhirnya joss bangun dia meraih kaki gawin, gawin membuka matanya dan melihat pemandangan yang tertampang dihadapan nya.

Joss kembali merendahkan tubuhnya dan mencium bibir ranum yang tampak sudah meminta untuk dia lumat habis.

"Hnghh hmm..."

Gawin memegang lengan kekar laki-laki itu dan merasakan ciuman yang semakin terasa dalam dan basah, terlebih gawin merasakan lidah hangat yang menelusup masuk kedalam mulut nya dan menambah hawa panas di ciuman itu.

Joss melepaskan bibir gawin dan mengigit pelan dagu anak itu sebelum ciuman nya turun kearah leher dan sedikit mengigit kulit gawin meninggalkan bekas merah keunguan disana, hisapan hisapan kecil tak luput gawin rasakan. Sampai akhirnya pinggang gawin terangkat saat merasakan hisapan didada nya, gawin mengigit pelan bibir bawahnya tangan nya meremat lembut rambut joss

"Haaa nghh... "

Joss mengangkat kepalanya mendengar suara yang keluar dari mulut gawin, dia menyeringai tipis. Joss kembali mencium bibir gawin dan seakan tak mengizinkan nya untuk bisa bergerak lagi. Gawin memejamkan matanya dan begitu menikmati ciuman basah itu keringat sudah membanjiri tubuhnya ac yang menyala seakan tak memberikan efek apapun untuk dua tubuh yang kini menempel satu sama lain.

Hingga tidak lama dari itu mereka menyadari jika hujan tampak turun deras diluar sana mendukung suasana untuk mereka melakukan lebih dari ini.

" tuhkan diluar hujan, jadi lebih enak " ucap joss sembari tersenyum senang.

" gue butuh lo sekarang. " balas gawin, dia menarik joss lagi dan kini giliran nya untuk mendominasi ciuman itu, ciuman yang sedikit terburu-buru nafas nya terasa lebih berat membuat joss tau kini gawin sudah benar-benar terpancing karna ulahnya.




" gue masuk sekarang, tahan bentar ya... "

Gawin mengangguk pelan, entah mengapa rasanya begitu gugup meskipun dia tau ini bukanlah untuk yang pertama kalinya mereka melakukan ini semua. Tatapan keduanya bertemu dan terkunci beberapa saat sebelum akhirnya tangan gawin mencakar lengan joss saat merasakan sesuatu memasukinya.

"Nghhh ah... " 

"Sakit? " cemas joss, dia khawatir saat melihat ekpresi gawin yang terlihat menahan sakit.
Gawin tidak bisa mengatakan apapun selain mengangguk sebagai jawaban.

"Tahan, dikit lagi sayang. " bisik joss, dia memeluk erat tubuh gawin dan tentu saja membuatnya semakin dalam.

" aahh! Nghh ahh... "

"Aahh... "

"Masih sakit? " tanya nya lagi memastikan.

"M... Masih, " jawab nya dengan suara bergetar, joss menghela nafas pelan dia mengusap keringat yang terlihat membasahi kening gawin, dan mencium nya lembut.

" aakhh, jangan gerak dulu! "  gawin menahan bahu joss.

Tidak ingin membuang waktu dan terus membuat gawin dalam kesakitan akhirnya joss memutuskan untuk mencium bibir gawin dan mulai menggerakan pinggang nya, dia membukam mulut gawin menggunakan bibirnya dan tidak memberikan kesempatan untuknya bersuara, gawin tanpa disadari mencakar punggung joss seiring pergerakan yang terjadi dan membuatnya merasakan sakit, gawin melampiaskan nya pada punggung joss.



𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang