Kini gawin dan joss sudah berada dirumah, sejak pulang joss melihat gawin yang terlihat gelisah hal itu membuatnya semakin heran apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai gawin seperti itu.
" duduk duduk, daritadi lo bolak balik gak jelas kayak strika. Coba jelasin pelan-pelan kenapa, " ujar joss membawa gawin duduk disampingnya.
" ya gue masih kepikiran siapa orang tadi, gue beneran liat dia seakan-akan sengaja merhatiin gue!" ucap gawin, joss mengangguk paham.
"Terus? "
"Tapi dia siapa kenapa harus lakuin itu? Dan lo tau waktu kita lewatin tempat yang tadi gue sebut, dia masih ada disana, pokoknya lo harus percaya gue yakin ada yang gak beres "
"Oke tenang-tenang, lo jangan panik gini bisa kan. Kita bisa cari tau nanti siapa orangnya kenapa dia harus merhatiin lo daritadi, kita tunggu besok kalo dia masih datang kesana, gue yang bakalan buat laporan udah jam dua malem, mending kita tidur " ucap joss menenangkan gawin.
"Ya tapi gimana kalo dia ada niatan jahat ke gue? Gimana kalo misalkan gue... "
"Sstt, jangan ngomong yang enggak-enggak. Lo terlalu parnoan tidur ya " bujuk joss.
"Tapi... "
" udah tidur. Lo gaperlu takut gue ada disini "
Joss mematikan lampu nya dan berbaring disamping gawin, dia menarik gawin kedalam pelukannya dan tangan nya mengusap pelan punggung gawin, gawin memegang tangan joss dan berusaha menenangkan hatinya yang masih saja merasa gelisah.
" tidur. Udah malem jangan mikirin hal gak penting itu cuma perasaan lo aja kali, gue gak mau nanti kita pergi bulan madu lo sakit, " ujar joss.
" gue cuma takut, "jawab gawin pelan.
" ya lo takut wajar tapi gak harus berlebihan gini, yang ada lo malah sakit. "
" gue juga gak pernah gini tapi sekarang gak tau kenapa... "
" yaudah sekarang tidur, "
Gawin mengangguk pelan, dan beralih memeluk joss joss mencium keningnya lembut dan kemudian memejamkan matanya untuk tidur, sampai akhirnya dia mendengar suara dengkuran halus yang terdengar dari pujaan hatinya, joss terkekeh pelan dan mengeratkan pelukan nya.
" gue bilang juga apa, lo butuh istirahat " ucapnya pelan.
Pagi hari...
Gawin terbangun lebih dulu, dia melihat joss yang masih terlelap tidur dengan perlahan dia melepaskan tangan joss yang memeluk pinggang nya dan menggantikan nya menggunakan bantal nya sebelum akhirnya dia pergi mandi dan turun kebawah.
Saat gawin akan pergi kearah dapur, gawin melihat kotak yang sepertinya sengaja disimpan diluar gawin berjalan kearah pintu dan membuka pintunya melihat box itu ada disana, gawin berpikir semalam joss tidak membawa apapun di dalam mobil dan gawin yakin itu, tanpa pikir panjang gawin membuka box nya dan seketika dia terkejut bukan main dia terjatuh kebelakang.
" AAAAAAA!!! "
mendengar suara teriakan itu, joss yang baru bangun terkejut dan berlari dari kamar menuju bawah melihat gawin yang duduk memegang kepalanya sembari menangis keras membuat joss panik, dia menghampiri gawin.
"Win, hei... Sayang, kenapa? Gawin " panggil nya dia memegang kedua pipi gawin.
Gawin tidak mengatakan apapun selain melihat kearah box diluar, joss segera berdiri dan melihat apa isi box itu. Joss menutup kembali box itu dan beralih memeluk gawin yang masih terlihat ketakutan, bagaimana tidak di dalam kotak terdapat beberapa ekor tikus yang mati berceceran darah, kepala dan tubuh nya sengaja dipotong dan juga terdapat beberapa foto gawin yang sengaja dilumuri darah disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Teen Fiction" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...