𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐚𝐧...
Di sebuah ruangan yang sudah didekorasi megah, kini dipenuhi banyak tamu banyak orang yang hadir untuk menyaksikan dua orang yang saling mencintai akan segera mengucapkan janji suci untuk mengikat keduanya untuk terus bersama.
Detak jantung joss berdegup kencang saat dia berdiri diatas altar menunggu pujaan hatinya yang akan segera datang, dia melihat kearah seorang anak yang kira-kira berusia 16 tahun itu, dia tersenyum kearah joss dan memberikan nya semangat.
*ceklek...
Tatapan joss beralih pada pintu yang ada di hadapan nya dan perlahan terbuka memperlihatkan gawin yang berdiri disana sembari tersenyum kearahnya. Dia berjalan menghampiri joss dengan tatapan yang seakan tak beralih sedikitpun, hingga akhirnya gawin tiba di hadapan nya dan pertama kalinya untuk joss merasakan rasa gugup yang benar-benar membuat nya tidak tau harus mengatakan apa sekarang, dia menatap kagum gawin yang menurutnya terlihat begitu menawan.
" cantik... "
Hanya satu kata itu yang keluar dari mulutnya, dan sontak membuat suara sorakan dan tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan luas itu, mereka tidak bisa menahan tawa nya saat melihat ekspresi joss yang tampaknya begitu gugup dan juga seakan terhipnotis oleh penampilan gawin.
Acara berlangsung lancar, hingga akhirnya keduanya kini sudah resmi. Saat joss dan gawin selesai memasangkan cincin satu sama lain mereka berciuman sebentar.
" SOLDOUT!!! SOLDOUT!! "
gawin terkejut sama hal nya dengan joss yang melihat tingkah Perth yang langsung berteriak keras membuat acara yang tadinya sunyi kini terisi gelak tawa.
" dia gak lo kasih sabu kan? "Tanya joss berbisik pada gawin.
" enggak gila! Mana mungkin" jawab gawin.
"Gak usah bisik-bisik kabupaten gitu, mending sekarang kita party!! Makann! Gue udah laper " ujar Perth dia menghampiri keduanya, dan kemudian mengulurkan tangan nya kearah joss.
Joss menatap nya sebentar sebelum akhirnya membalas uluran tangan Perth, Perth menariknya dan memeluknya.
"Selamat bro, lo pemenangnya. Jagain gawin ya, jangan lo sakitin lagi dia milik lo sekarang. Gue akuin lo memang berhak dapetin cinta tulus nya " ucap Perth, sebelum akhirnya dia melepaskan pelukannya.
Joss menatapnya dan kemudian mengangguk, " gue jagain dia, kapan lo nyusul? "
"Ah bangke baru juga setengah jam lalu lo pada nikah udah nanya orang lagi, males lah males! "
Perth memilih pergi dari hadapan dua pengantin baru itu dan gawin hanya tertawa pelan melihat nya.
"Eyy! Selamat ya kalian, gue ikut seneng liat kalian akhirnya udah punya kepastian. Jangan berantem terus ya harus akur. Bukan bocah lagi soalnya kan gak seru kalo dikit-dikit nanti gawin ngadu ke pacar gue tentang lo" pond memberikan ucapan selamat.
"Iya pasti, gue bakalan jagain dia " ujar joss sembari melirik kearah gawin.
"Ahh elah! Nanti lirik-lirik an nya gak usah disini! " tegur phuwin.
"Yee iri bae lo! " balas gawin.
"Sorry yee enggak iri. Nahkan dinikahin juga lo akhirnya, abis nih mending lo mewek ngadu ke gue abis di gempur dua hari dua malem... " goda phuwin.
"Otak selangkangan banget lo anj... "
"Ssstt!"
Ucapan gawin terhenti karna tiga orang yang sontak menutup mulutnya, membuat gawin sadar dimana dia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Teen Fiction" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...