"Rumah lo gede juga, daritadi keliling gak beres-beres perasaan. " ujar gawin setelah beberapa lama mereka berdua menelusuri setiap sudut rumah besar ini."Dari sekian luas nya rumah ini, gue masih takut buat ke belakang rumah" jawab Joss.
"Lah? Kenapa... "
"Pernah di kejar doggy sampe naik benteng, gak bisa turun mana dady lagi gak ada dirumah. Pembantu cuma cewek gak bisa manjat satpam ikutan takut sama doggy nya, nangkring dua jam di atas benteng nungguin dady pulang " jelas Joss, gawin yang mendengar itu dia tertawa pelan.
"Kok bisa sampe segitunya, emang Doggy nya punya siapa? "
"Tau deh batiba masuk aja, kirain punya dady baru adopsi ternyata enggak. Sial " gerutu Joss.
"Pantes takut sama doggy, "
"Bukan takut lebih ke trauma aja, "
Gawin hanya bisa tertawa mendengar suara Joss yang terdengar masih kesal meskipun itu sudah terjadi beberapa tahun lalu.
" lagian sih gak ada kerjaan lo dirumah segede ini malah milih naik benteng" ucap gawin setelah selesai tertawa.
"Yaa namanya panik siapa yang tau, " balas Joss.
Drttt... Drtt... Drttt...
Suara ponsel yang menyala membuat Joss berhenti dia mengambil ponselnya dan melihat pond yang menghubungi nya.
(𝐄𝐡 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐥𝐨 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢?)
"Udah, kenapa lo tau? "
( 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐫𝐮𝐩 𝐛𝐚𝐤𝐬𝐞𝐭 𝐞𝐥𝐨 𝐤𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥. 𝐊𝐚𝐧 𝐇𝐏 𝐥𝐨 𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐠𝐮𝐞 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐢𝐡 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐥𝐨 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐧𝐠𝐚𝐣𝐮𝐢𝐧 𝐬𝐮𝐫𝐚𝐭 𝐩𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐢𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐧𝐞𝐫?)
"Iya, gue lanjut disini kayaknya"
(𝐓𝐞𝐫𝐮𝐬? 𝐁𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐨 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚. 𝐄𝐧𝐚𝐤 𝐲𝐚 𝐚𝐛𝐢𝐬 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐡 𝐥𝐨 𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠)
" apaan dah lebay, gawin ada bareng gue "
(𝐇𝐚𝐡!)
"Dia ada bareng gue, "
(𝐀𝐧𝐣𝐢𝐫 𝐝𝐞𝐦𝐢 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧, 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐮𝐬 𝐰𝐚𝐲𝐚𝐫??)
"Serius ngapain gue bohong, "
(𝐀𝐧𝐣𝐢𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐝𝐨𝐢 𝐠𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐬𝐭𝐢𝐞 𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚)
"Urusan elo kenapa harus gue yang ribet!? "
(𝐌𝐚𝐧𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐠𝐢𝐭𝐮, 𝐞𝐡 𝐥𝐨 𝐛𝐚𝐰𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐫𝐭𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐳𝐢𝐧𝐢𝐧 𝐠𝐚𝐤)
"Jalan pintas bro, "
(𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐮𝐞 𝐝𝐮𝐠𝐚 𝐠𝐚𝐤 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐉𝐨𝐬𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚!!)
Joss mematikan panggilan nya dan mengantongi lagi ponselnya.
"Siapa? " tanya gawin, Joss menggeleng pelan.
"Pond, mau lanjut atau lo udah capek mau istirahat lagi"
Gawin menggeleng, "gue mau istirahat, " pinta gawin, mendengar itu Joss mengangguk setuju dan membawa gawin kembali ke kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Fiksi Remaja" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...