Melihat joss yang duduk sendirian di halaman belakang, gawin menghampiri nya dan duduk disamping nya.Joss menoleh sebentar dan kemudian mengalihkan pandangan nya lagi pada kolam ikan yang ada disana.
" masih marah? "Tanya gawin.
" enggak, "jawab joss.
" beneran? Marah, lagian gue gak kenapa-kenapa. " ujar gawin, joss menghela nafas.
" ya iyalah lo gak bakalan mati kalo cuma kena bola basket, gatau kalo yang nimpa lo sama tiang ring nya " balas joss sukses membuat gawin tertawa.
"Ketawa, stres lo? " heran joss.
"Ya enggak, lucu aja dengernya. " jawab gawin.
Dia meneruskan tawa nya membuat joss yang tadinya memasang wajah kesal kini tiba-tiba tersenyum tipis melihat gawin tertawa hanya karna ucapan nya.
" lo cantik juga, " puji joss, dia menyentuh pipi gawin. Gawin berhenti tertawa dan menatap joss namun tiba-tiba saat tangan joss mengusap nya dia justru malah sedikit menekan luka di ujung bibirnya.
"Sakit? " tanya joss.
" gausah nanya lagi, " jawab gawin, joss tersenyum dan semakin menekan nya.
"Ck shhh... "
Joss melepaskan nya dan menghela nafas, " mau gue tambahin gak? "
Gawin melihat kearah joss dan menggelengkan kepalanya, " lo lagi marah kan? "
"Enggak, mau aja... Biar Lo keliatan lebih cantik, "
Gawin berdiri di depan cermin yang ada di kamar mandinya, dia membasahi kapas dan membersihkan luka di wajahnya, luka lebam nya bertambah di pipi kirinya, gawin menghela nafas dan terus membersihkan lukanya.
Drttt... Drttt... Drttt...
Suara ponsel membuatnya berhenti, gawin melihat panggilan dari joss dia segera mengangkat nya.
(𝐔𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠?)
"Udah, "
(𝐋𝐚𝐠𝐢 𝐚𝐩𝐚?)
"Ngobatin lebam di muka gue "
(𝐁𝐮𝐭𝐮𝐡 𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐠𝐚𝐤? 𝐁𝐢𝐚𝐫 𝐠𝐮𝐞 𝐛𝐞𝐥𝐢𝐢𝐧)
"Gaperlu, udah ada. "
(𝐂𝐞𝐩𝐞𝐭 𝐬𝐞𝐦𝐛𝐮𝐡 𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠, 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐦𝐮𝐤𝐮𝐥 𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐲𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐝𝐢)
Suara tawa renyah terdengar dari sebrang sana, gawin mematikan telepon nya dan menyimpan lagi ponsel nya.
" KAMU EGOIS!! DASAR GAK TAU MALU! "
"KAMU YANG GAK SADAR KEWAJIBAN KAMU SEBAGAI SUAMI APA! KAMU CUMA TAU SENENG-SENENG SAMA BANYAK CEWE DILUAR SANA!!! "
"HARUSNYA KAMU TAU, AKU GITU KARNA KAMU YANG SELALU SIBUK!! "
"PRANG!! "
gawin memejamkan matanya saat mendengar suara itu dari luar, dia menghela nafas dan megambil ponselnya dia menekan nomor teman-teman nya.
(𝐀𝐩𝐚𝐚𝐧,)
"Mabok? "
(𝐁𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐣𝐮𝐠𝐚)
"Gue tunggu di tempat biasa "
(𝐎𝐤𝐞)
Gawin segera menyudahi kegiatan nya dan bersiap-siap akan pergi, dia mengambil jaket nya dan pergi dari kamar itu melewati kekacauan yang dibuat kedua orangtua nya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Teen Fiction" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...