Dew yang tengah bersantai bermain game, dia tidak menyadari akan Joss yang datang ke kelas nya. Joss berjalan santai kearah dew, semua orang yang ada disana terkejut saat melihat Joss datang.
Dew menoleh saat tiba-tiba seseorang memegang pundak nya, begitu dia melihat siapa yang ada disana dew lumayan tersentak kaget namun dia berusaha terlihat biasa-biasa saja.
"Joss, tumben lo " ujar dew.
Joss tersenyum kearah dew melihat itu dew justru merasa terancam.
" BUGHH!! "
Tanpa mengatakan apapun Joss melayangkan tinjuan kearah wajah dew membuat dew terjatuh dari kursi nya, dew segera bangun menyadari darah yang keluar dari hidung nya dia langsung menatap marah Joss.
"Maksud lo apaan anjing! " sentak dew.
Joss memegang tangan kanan nya yang mengepal, lalu melihat kearah dew, dia berjalan kearah dew dew berjalan mundur sementara orang-orang yang ada didalam kelas mereka memutuskan untuk keluar karna tidak ingin terlihat.
" bukan urusan yang susah buat gue nyingkirin satu hama kayak elo, " ucap nya.
"Gue gak ada masalah apa-apa ya! Lo macem-macem gue telepon polisi! "Ancam dew.
" gak ada masalah lo bilang, " Joss terkekeh pelan.
"lo maju selangkah lagi gue telepon sekarang!!" Ancam dew.
"TELPON! AYO SEKARANG! tapi lo harus tau. Sebelum mereka datang lo udah mati duluan" Joss menyeringai.
"Bughh!! "
Satu pukulan dari dew mendarat di wajah Joss, hal itu membuat Joss tersenyum puas akhirnya dia menemukan celah untuk memulai nya.
"Bughh!! "
Joss membalas pukulan itu, sehingga akhirnya terjadi baku hantam diantara keduanya. Semuanya menyaksikan dan mereka tidak ada yang berani melerai meskipun tidak tau apa masalah mereka melakukan ini.
"BUGHH!! "
"Argh! "
Dew jatuh memegang perutnya setelah mendapat tendangan dari Joss, Joss berjalan kearah pintu dan menutupnya dengan rapat dan menguncinya, dia kembali berjalan kearah dew, tanpa menunggu waktu lama dia menarik baju dew.
"Bughh! "
" lo harus tau! Berani lo nyentuh gawin artinya lo juga berani ngehadapin gue bangsat! " sentak Joss.
*bughh!!
" sekarang gawin harus nerima akibat dari kelakuan tolol elo anjing! "
"Bughh!! "
"Dan gue gak bakalan biarin siapapun bisa nyentuh gawin selain gue!! TERMASUK ELO!! "
*BUGHHH!!
*BRAKK!!
Seiring ucapan Joss yang keluar dari mulutnya, dia juga melayang kan pukulan keras kearah wajah dew.
beberapa guru langsung menghampiri Joss setelah melihat keadaan dew yang berlumuran darah, mereka menarik Joss dari atas tubuh dew, seragam putih Joss terlihat terkena bercak darah.
Dew masih belum pingsan sepenuhnya, dia bisa melihat senyuman mengerikan yang terlihat dari bibir Joss, sementara dirinya sudah tidak bisa melakukan apapun.
Joss menepis tangan guru yang memegangi nya, dengan wajah dinginnya dia melangkah keluar dari kelas melewati anak-anak yang berkerumun disana, tangan nya masih mengepal terlihat darah yang mengotori tangan nya membuat beberapa orang yang melihat itu merasa takut, mereka tidak mengira akan melihat langsung Joss yang menghajar seseorang tanpa ampun.
Pond melihat Joss yang kembali, dia berdiri dari duduknya namun saat akan menghampiri nya pond menyadari ada sesuatu yang berbeda.
"Joss, tangan lo berdarah. Lo baik-baik aja kan? " cemas nya, namun bukan jawaban yang dia dapatkan tapi Joss hanya berjalan lurus tanpa mendengarkan nya, pintu ruangan inap gawin tertutup rapat pond menghela nafas dia yakin Joss sudah melakukan sesuatu.
Mendengar suara pintu tertutup, gawin membuka matanya dan melihat Joss berdiri disana. Darah yang ada ditangan Joss dan juga bajunya membuat gawin takut.
Joss berjalan mendekat kearah gawin, gawin berusaha untuk menetralkan nafasnya setelah melihat itu.
Menyadari gawin ketakutan, Joss segera mendekatinya.
"Win, ini gue... Ini gue, lo jangan takut oke. Semuanya baik-baik aja " ujar Joss.
" tangan lo, "suara gawin sedikit bergetar, Joss tersenyum dan menggeleng pelan.
" gue baik-baik aja, ini gak sakit ini bukan darah gue."
"Bukan darah lo, jadi darah siapa?! " kaget gawin.
"Lo gak perlu tau, intinya gak bakalan ada lagi yang gangguin lo mulai sekarang. " ucap Joss, Joss membenarkan rambut yang menutupi perban gawin dan mengusap pelan pipi nya. Gawin tersenyum mendengar itu dia memegang tangan Joss sampai akhirnya keduanya menyatukan kening mereka, hidung mancung itu sudah bersentuhan namun keduanya hanya memejamkan matanya, Joss menyadari adanya debaran aneh di dada nya, jantung nya terasa lebih cepat berdetak, namun Joss hanya terkekeh pelan dia menertawakan dirinya sendiri yang tidak pernah memperdulikan perasaan nya untuk gawin, sampai akhirnya dia dengan secara tiba-tiba mendapatkan gebrakan ini di dalam hatinya.
----------
Rei berdiri menatap kedatangan gawin yang kembali dari rumah sakit, dia melihat mobil hitam yang berhenti di depan rumah nya. Tidak lama kemudian Joss tampak membuka pintu dan meraih tubuh gawin, dia memangku gawin dan berjalan kearah Rei.
" masuk, kamarnya udah saya bereskan... "Titah Rei.
Joss tanpa mengatakan apapun dia membawa gawin masuk, dan berjalan kearah kamar gawin yang kini pindah karna awalnya kamar gawin ada dilantai kedua, setelah tau kondisi gawin Rei tidak mungkin membiarkan nya tetap berada disana.
Joss menurunkan tubuh gawin diatas tempat tidur dan dia membenarkan posisi kaki anak itu.
" sekarang udah pulang, mulai sekarang gue bakalan mampir kesini setiap gue pulang sekolah" ujar nya.
Gawin mengangguk pelan, " thanks... "
" jangan nangis terus oke, gue bawain cokelat setiap hari nanti. "
" oh iya, pinguin gue di mana... " gawin celingak celinguk mencari keberadaan boneka pinguin nya.
" ini... "
Gawin melihat kearah pintu, Rei berjalan kearah nya membawa boneka itu dan memberikan nya pada gawin, gawin segera mengambil nya dan memeluknya.
"Boleh ikut saya sebentar... " ucap Rei, Joss mengangguk, Rei berjalan lebih dulu dari sana Joss hanya menatap gawin sebentar dan kemudian dia pergi dari sana.
Joss berdiri di belakang Rei, Rei menghela nafas pelan.
"Kamu pasti tau keadaan keluarga saya gimana, " ujar Rei.
"Yang pasti, bukan hak saya untuk ikut campur. Tapi saya ada disini untuk gawin bukan hal lain" jawab Joss.
"Saya suka jawaban kamu,dan saya berharap kamu gak pernah pergi dari gawin setelah apa yang menimpa gawin"
Rei membalikan tubuhnya kearah Joss dan menatap Joss.
"Kenapa saya harus lakuin itu? " tanya joss.
"Karna sifat manusia, mereka bakalan pergi ketika mereka merasa kurang. " jawab Rei.
Joss tertawa pelan, " tolong jangan menyamakan saya dengan orang lain, termasuk suami anda. "
"Saya gak bermaksud menyamakan kamu Joss, tapi itu kenyataan nya. Saya gak mau kamu juga jadi luka untuk gawin cukup saya dan orang itu. "
Joss berjalan mendekat kearah Rei, " kita semua, kita semua adalah luka untuk gawin. " ucap Joss membuat Rei terdiam, Joss hanya tersenyum dan pergi dari hadapan Rei.
Rei melipat tangan nya di dada dan dia mulai memahami seperti apa Joss sebenarnya.
----------
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Ficção Adolescente" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...