"Kenapa bengong? "Phuwin menoleh kearah pond yang duduk di samping nya, "enggak, gue cuma seneng aja sih liat gawin sekarang " ujarnya.
"Karna? "
"Gue liat mereka jadi keliatan lebih baik, luka di muka gawin juga gak nambah terus, "
Pond tersenyum mendengar itu, dia merangkul baju kekasih nya itu, " sekarang gue tanya kenapa lo seneng? "
"Karna gawin... "
"Karna gawin keliatan lebih ceria kan, "
"Iya, "
Pond menatap phuwin, "artinya lo juga dukung kalo dia bahagia "
"Iyalah, gue malahan seneng "
"Jadi sekarang jangan lagi ngomongin dia dari belakang oke, dia anak baik kan menurut lo dan yang gue liat gawin udah nganggap lo beneran kayak sodaranya sendiri, harusnya lo juga lakuin hal yang sama kalian udah kenal lama kan. Bukannya gue ngebela gawin tapi ketika lo tau ada salah satu temen lo yang toxic alias fake lo jangan ikutan. Karna harus gue kasih tau di bohongin sahabat itu lebih sakit daripada sama pacar sendiri... " ucap pond.
"Jadi selama ini gue jahat ya, gue terlalu nganggap ngomongin dia dari belakang itu hal biasa " balas phuwin.
"Tergantung apa yang lo bahas, dan saran gue jangan terlalu deket sama prem. Gue pernah ngeliat dia ngobrol bareng gisell, "
"Serius? "
Pond mengangguk, "gak sengaja sih tapi keknya mereka akrab banget, pedahal kan dia tau gawin gasuka banget sama tuh cewek, dan notabene prem ini temen gawin juga kan. Jadi curiga sih, "
Phuwin mengangguk paham, " iya gue juga sempet denger dia ngobrol bareng siapa gatau sih, tapi kek intinya prem bilang dia pasti bisa pastiin mereka balikan, ya gue curiga juga siapa lagi kalo bukan gawin sama joss kan, "
"Dia nantangin joss, dia belum tau joss gimana kalo udah marah " pond terkekeh pelan.
"Keknya gue yakin bakalan bikin tuh bocah kena mental. Secara selama ini yang orang-orang liat joss tuh manis banget sikapnya, "
"Makanya lo jangan macem-macem di gibeng dia muka lo bisa pindah posisi, "
Phuwin tertawa mendengar ucapan pond, dia menyandarkan kepalanya dibahu laki-laki itu dan terus berbincang untuk mengisi waktu disaat jam kosong.
"Win... " panggil joss saat melihat gawin yang sedang bersantai dan duduk di salah satu kursi yang ada dirooftop itu.
"Hmm, "
"Jawab yang bener bisa gak, "
Gawin menoleh, "iya kenapa? "
Joss tersenyum melihat itu, dia berdiri dan menghampiri gawin.
"Gue boleh nanya sesuatu gak, "
Gawin menganggukan kepalanya dan menatap serius wajah joss yang ada di hadapan nya, joss memegang tangan gawin dan menatap kedua mata nya.
"Lo pernah benci gak ke gue? " tanya nya, gawin terdiam sejenak dan kemudian menggeleng pelan.
"Kenapa, bukannya gue suka kasarin lo "
Gawin tersenyum tipis, " gue udah biasa, lagian andai gue benci lo juga gak bakalan gue sekarang nerima lo lagi"
"Jadi artinya lo cinta ke gue kan, "
Gawin menganggukan kepalanya, "kenapa lo nanya gitu, "
"Ya enggak, nanya aja sih. "
"Kalo gue gak cinta ngapain gue harus bertahan, "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Ficção Adolescente" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...