𝐇𝐀𝐋𝐎𝐎 𝐀𝐃𝐀 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐊𝐀𝐍𝐆𝐄𝐍𝐍 𝐆𝐀𝐊!?? 𝐄𝐍𝐆𝐆𝐀𝐊, 𝐘𝐀𝐔𝐃𝐈𝐍 😗😗
"𝐓𝐨𝐤... 𝐓𝐨𝐤... 𝐓𝐨𝐤... 𝐓𝐨𝐤... "
Rei yang tengah duduk diam menatap kosong TV yang ada di depan nya tersadar saat mendengar suara ketukan dari pintu nya, dia dengan cepat berjalan kearah pintu dan membukanya. Begitu pintu terbuka Rei terdiam beberapa saat melihat siapa yang ada disana, sampai akhirnya dia menarik gawin kedalam pelukan nya dan menangis disana. Damian yang melihat itu dia hanya tersenyum tipis.
"Win, sayang kamu pulang... Akhirnya kamu pulang," ujar nya senang, dia mencium pipi anak itu beberapa kali.
Gawin hanya tersenyum dan memeluk ibunya lagi, akhirnya dia merasakan pelukan hangat dari seseorang yang sudah melahirkan nya, pelukan yang sejak lama dia impikan.
" saya sebagai ayah dari Joss meminta maaf sebesar-besarnya karna mungkin apa yang anak saya lakukan itu bukan hal baik, "ucap Damian, kini dua orang itu tengah mengobrol bersama diruang tamu.
Rei mengangguk pelan, " yang penting gawin pulang dalam keadaan baik-baik aja itu sudah lebih dari cukup untuk saya" jawab Rei.
"Yah mengenai itu, mungkin untuk beberapa saat mereka lebih baik seperti ini. Saya paham dilema anak muda sekarang karna saya juga pernah muda "Damian terkekeh pelan.
" nanti pasti ada jalan keluar terbaik buat gawin ataupun Joss. Ya hanya itu harapan saya"
Samar-samar gawin mendengar percakapan diantara kedua orang itu, dia yang tengah berbaring memeluk boneka pinguin nya hanya diam menatap kearah jendela, dia sudah pulang harusnya senang bukan? Tapi anehnya gawin tidak merasakan perasaan itu, pikiran nya masih tertuju pada Joss dia masih memikirkan apa yang sedang laki-laki itu lakukan sekarang tanpa dirinya? Apa Joss merindukan nya sama seperti sekarang gawin merindukan nya.
" 𝐈 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐠𝐮𝐢𝐧"
Bulir bening jatuh begitu saja dari pelupuk matanya saat suara itu keluar dari boneka yang dia peluk, gawin mengeratkan pelukan nya, menahan isakan tangis nya entah mengapa rasanya masih sesak. Gawin ingin lagi memeluk Joss seperti biasanya, dia ingin mendengar suara tawa dari nya, belum lama dia jauh dari Joss tapi gawin merasa jika dunianya benar-benar sunyi.
Melihat ponsel yang tergeletak di nakas, gawin mengambil nya dan mengaktifkan nya. Saat ponselnya menyala yang pertama dia lihat adalah fotonya bersama Joss, hal itu semakin menambah rasa sesak gawin. Melihat nomor yang dikenalinya dia sedikit ragu untuk menghubungi nya, namun akhirnya dia menekan nomor itu. Beberapa detik tidak ada jawaban membuat gawin menghela nafas dan menyimpan lagi ponselnya dia kembali berbaring dan memejamkan matanya, namun sial nya bayangan Joss seakan tak henti menghantui isi pikiran nya membuat gawin kembali bangun dan turun dari tempat tidurnya, dia berjalan keluar dari kamar dan tidak melupakan boneka kesayangan nya saat melihat gawin Rei yang kebetulan melihat nya dia segera menghampiri nya.
"Win, mau kemana kamu? Bukannya katanya capek mau istirahat? " tanya Rei.
Gawin menggelengkan kepalanya, " gak kemana-mana win cuma mau keluar bentar" jawab nya.
"Mending kamu istirahat. Ayo, jangan buat mamah khawatir diluar mau hujan loh gak mungkin kamu harus sendirian pergi " ucap Rei mencoba melarang gawin untuk pergi.
"Gak jauh kok lagian, nanti juga win pulang lagi "
"Beneran? "
Gawin mengangguk, melihat itu Rei hanya menghela nafas dan tersenyum kearah putranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Teen Fiction" 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒃𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒌𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊...