Melihat kerumunan orang-orang yang ada diluar kelas, pond dan phuwin menghampiri kerumunan itu.
"Bubar!! Apa yang lo pada liat! Bubar! " teriak pond.
Tanpa membutuhkan waktu lama mereka semua bubar darisana, phuwin membuka pintu kelas dan menghampiri joss yang masih berada dipelukan joss.
"Dia baik-baik aja kan? " tanya phuwin khawatir.
Joss mengangguk pelan, " gue bawa dia pulang sekarang " jawab joss.
"Beneran? Anter dia pulang, jangan lo marahin dia lagi diluar. Kasian "
Gawin mendorong tubuh joss dan mengusap air matanya, "gue bisa sendiri, " ujar nya, dia membawa tas nya dan pergi darisana, joss menarik nya kembali membuat langkah gawin terhenti.
" gue anter lo pulang. Gak ada penolakan" ujar joss.
" kalo ada apa-apa kabarin gue ya "
Gawin terlebih dulu pergi darisana bersama joss, menyisakan dua orang itu mereka saling menatap satu sama lain dan menghela nafas.
"Joss lepas!! Gue gak mau pulang! " sentak gawin, joss menghempaskan kasar tangan gawin setelah mereka sampai di parkiran sekolah yang sepi.
"Maksud lo bilang gitu apaan? Lo sengaja mau buat gue malu! " tanya joss.
"Kenyataan nya gitu kan, kenapa lo masih takut nama baik lo disekolah ini jadi jelek? Oh lo takut fans-fans lo itu bakalan pergi setelah tau gimana sebenernya lo! Lo takut beritanya bakalan panas di sekolah ini kapten basket yang dikenal baik, anak pinter, idaman anak-anak lain, ternyata gak sebaik itu! " jawab gawin menatap joss.
" masuk! "
"Gak! "
"Masuk gawin! "
Joss mendorong tubuh gawin kedalam mobilnya dan menutupnya, dia melihat kesemua arah untuk melihat dan memastikan tidak ada yang memperhatikan keduanya, dan ternyata itu semua aman.
Mobil putih itu melaju pergi dari parkiran sekolah, didalam mobil gawin memalingkan wajahnya kearah lain enggan melihat kearah joss disamping nya.
" bisa gak lo sabar dikit, itu disekolah gue gak mau ada masalah baru "ujar joss.
Gawin hanya diam tidak menjawab joss.
" diluar bebas buat lo lakuin apa aja, lo mau marah lo mau nangis. Terserah, tapi enggak buat di sekolah. Gimana kalo gue lepas kontrol dan gue mukul lo didepan orang-orang, " terus nya.
"Yang lo pikirin cuma diri lo sendiri, lo gak peduli tentang gue joss " jawab gawin.
" ya sekarang lo bilang apa mau lo, gue jauhin gisell?"
"Andai gue bilang iya, gak mungkin buat lo gampang jauhin dia kan. Meskipun jauh tapi perasaan lo ke dia bakalan tetep sama "
Mendengar itu joss menghela nafas pelan, " gue bakalan berusaha buat lupain gisell"
Gawin menoleh, " harus gue percaya? Atau ini cuma omong kosong lo supaya gue gak lagi ngikutin lo"
".... "
"Lo pacarin gue cuma buat nafsu lo aja kan? Iyakan" gawin menatap joss yang ada disamping nya dengan tatapan berkaca-kaca.
"Joss... "
"Gua gak mau bahas itu, " balas joss tanpa melihat kearah gawin.
" gue butuh jawaban lo supaya gue tau, biar gue tau diri gue ini siapa di hidup lo. Kalo gue bukan seseorang yang ada di hati lo artinya gue gak berhak buat berharap jadi prioritas lo dan kalo gue ini boneka lo artinya gue harus tau diri, gue gak harus secinta ini ke elo. Dan selama kita deket harusnya gue gak ngelibatin perasaan gue, " tutur gawin.
"Kenapa lo bilang gitu, lo gak mikir selama kita pacaran kalo gak ada rasa ngapain gue pertanin hubungan gak jelas ini" jawab joss.
"Gak jelas lo bilang? Gak salah denger gue, "
"Iyaa gak jelas kan! Kita lebih banyak ributnya dibanding orang-orang "
"Harusnya gue yang bilang gitu, kita ribut juga karna lo. Elo yang egois, siapapun orang yang ada di posisi gue bakalan ngerasain cape joss. Semua orang punya kesabaran tapi sabar itu bakalan habis kalo harus maafin kesalahan yang sama berulang-ulang!"
Joss menggeleng pelan, " gue gini karna lo juga! "
"Gue kenapa!! Kurang apa gue di hidup lo. Apalagi yang harus gue korbanin dari diri gue buat lo! Jawab"
"Gue males ribut, "
"Jawaban lo selalu sama, males ribut! Itu yang bikin gue muak! Jawaban lo gitu disaat lo udah gak punya jawaban buat pertanyaan gue " ucap gawin suaranya bergetar menahan amarah.
"lo muak! Oke kali ini gue turutin omongan lo buat kita putus!! " sentak joss.
" lo merasa, lo sadar kesalahan lo dimana sekarang? Bagus kalo gitu... "
"Tapi lo gak usah berharap setelah kita putus hidup lo bakalan tenang! Inget itu" tekan joss.
"Dan lo, jangan harap setelah ini lo bisa balikan sama tuh lonte! "
Joss memalingkan wajahnya kearah lain dan menghentikan mobil nya, gawin keluar dari mobil itu membawa tas nya joss meremat erat stir nya sampai akhirnya dia ikut berlari keluar menyusul langkah gawin.
"Win! Gak gue gak bermaksud... Gue gak mau putus"
Joss berlari mengejar gawin yang berjalan terlebih dulu.
"Gawin " joss berhasil meraih tangan gawin dan menahan nya.
"Apa? Lo mau putus kan, gue gak nolak itu kita putus mulai hari ini" ujar gawin.
"Gak gue gak mau putus, lo mancing-mancing buat gue marah. Gue gak bermaksud... " jawab gawin.
" gak bermaksud apa? Jelas-jelas lo bilang mau putus gue gak tuli, "
"Enggak, lupain itu. Sekarang ikut gue pulang"
Gawin menepis tangan joss, "pulang? Lo pikir dirumah itu gue bisa nemuin ketenangan? Lo pikir disana gue bakalan baik-baik aja, enggak joss! "
"Win... "
"Gue gapunya rumah, sekarang gue gak punya rumah " lirih gawin, bulir bening terlihat jatuh dari pelupuk matanya.
" gue gak punya apa-apa, gue ini sumber masalah gak ada satupun orang di dunia ini yang berharap buat gue ada di hidupnya. Rumah terakhir gue juga udah gak ada"
Joss menatap gawin yang sudah menangis, apa rumah terakhir yang gawin maksud adalah dirinya?
" gue ada disini, "ucap joss.
" dan lo bisa pergi, gue sadar gak ada artinya buat gue pertahanin seseorang yang jelas-jelas hatinya bukan buat gue, " balas gawin.
"Enggak, win lo gak bisa bilang gini... "
"Kenapa enggak? Gue gak mau mati sia-sia di tangan lo susah buat gue hilangin luka bekas pukulan lo. Banyak obat gue pake buat hilangin bekas nya, " gawin tersenyum dan melangkah pergi darisana dia mengusap air matanya, namun joss tidak membiarkan nya dia memeluk gawin dari belakang dan membuat gawin terhenti.
" gue tau gue gak bisa hidup tanpa lo win, gue gak bisa. Maaf kalo sampe sekarang gue masih cinta sama orang lain sementara yang ada disamping gue sekarang itu elo bukan gisell. Tapi gue bakalan berusaha buat cinta ke elo, gue bakalan buang perasaan gue buat gisell. Gue janji, jangan pergi gue mohon, " ucap nya, gawin mengepalkan erat tangan nya hatinya terasa berdenyut sakit, rasa sesak memenuhi dadanya tidak ada satu patah katapun yang mampu dia keluarkan lagi.
-----------
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝑶𝑿𝑰𝑪 𝑹𝑬𝑳𝑨𝑻𝑰𝑶𝑵𝑺𝑯𝑰𝑷
Roman pour Adolescents" 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌. " WARNING!! BXB MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!!!