Episode 45 - Outrageous Jokes

30 8 0
                                    

~ Orang jahil itu terlahir dari orang baik yang selalu dijahili (Zaid) ~

"Selamat jadian ya, Ve! Thank you loh jagain idol kita!" ucap Rose.

Jika tak melihat raut wajahnya, kata-kata itu pasti terdengar tulus. Tapi buat Ave, kalimat itu adalah sindiran. Senyum Rose lebih mirip orang yang sedang menahan geli. Apalagi Rose baru saja mendengar cerita Alina. Tak hanya dia, Jack, Mike, Teddy, Rizal, Gita bahkan Pak Bambang juga tahu.

"Tenang, Ros. Masih banyak jalan buat kita menuju hati Pak Zaid kalo cuma nyaingin Ave. Cantik sih, tapi bego dan rada sarap.* Ha ha ha*," seru Alina tak mau kalah. Wajhanya begitu sumringah. Jika tak tahu, mungkin orang akan mengira dirinyalah yang menjadi kekasih Zaid.

Jack yang duduk di sebelah Ave pun tergelitik untuk bertanya, "Lu pake dukun mana sih, Ve? Gue boleh ikutan pake jasanya gak sih? Kalo Pak Zaid aja bisa dilumpuhkan, apalagi yang model sebelah lu? Ha ha ha!"

"Awas lo ya kalo berani melet gue! Najis gue jadian ama elo, Jack!" sahut Alina. Tapi tetap saja ia tertawa sambil melirik Ave.

Bibir Ave maju dua senti. Walau sudah berpura-pura menjadi kambing congek yang tak mendengar semua sindiran dan candaan itu di sekitarnya, tetap saja ia merasa jengkel. Kedua tangan Ave mengepal, menahan kesal. Bahkan Pak Bambang sempat melempar candaan. "Putri Avelia yang cantik, jangan lupa siapin laporan mingguan ya!* He he he*!"

Semua gara-gara Mr. Snowy Devil itu. Pokoknya harus dibalas! Harus! Harus!

Tak lama seluruh tim Creative harus berkumpul di ruang rapat besar. Seperti biasa, dalam rapat mingguan ini dipimpin langsung oleh Zaid dan dihadiri beberapa Direktur.

Karena masih kesal dikerjai sejak pagi, Ave memilih tak banyak bicara. Untungnya begitu ia masuk, Zaid beserta sekretaris dan asistennya juga masuk ke ruangan itu. Maka teman-temannya tak sempat menggodanya lagi.

Hazmi memimpin rapat, dan mulai memberikan briefing untuk beberapa proyek iklan yang harus segera dikerjakan. Beberapa yang telah selesai dan sedang dikerjakan, juga dilaporkan secara global oleh Pak Bambang, sebelum akhirnya memutuskan jadwal rapat lain sebagai tindak lanjut setiap proyek.

Dalam rapat kali ini, Ave tak banyak berkontribusi. Ia baru saja memasukkan salah satu proposal dan masih menunggu keputusan. Karena proyek itu tergolong besar, maka Ave diminta menunggu. Kalau The Crown memenangkannya, maka Ave harus berkonsentrasi pada proyek itu saja. Berbeda dengan anggota timnya yang lain, Ave tergolong masih sangat baru di dunia periklanan. Karena itulah, sesuai peraturan perusahaan, Ave hanya bisa memegang satu proyek dalam satu waktu selama masih dalam tiga bulan masa percobaan.

Karena itu, setelah satu jam lebih, Ave mulai kehilangan minat untuk mendengarkan. Malah pikirannya ke mana-mana. Sibuk mencari cara agar bisa membalas Zaid.

Ngambek dan tidak pulang bareng? Tidak mungkin. Ave tak mau berpadat ria menjadi sarden dalam busway hanya untuk bisa pulang ke rumah Zaid. Ia juga takkan sudi mengurangi saldo aplikasinya hanya untuk memesan ojek online. Selama ada tumpangan gratis, untuk apa buang uang?

Jelas bukan cara ngambek yang efektif.

Memasak dan menambahkan obat pencahar? Tidak, tidak. Zaid punya penyakit pencernaan yang saat biasa saja sudah membuatnya menderita. Ave tak sejahat itu.

Sementara Ave tenggelam dalam pikirannya sendiri, rapat mulai memasuki tahap akhir. Namun, sebelum Hazmi mengakhirinya, Jenny mengangkat tangan.

"Oh ya, saya ingin memberitahu mengenai proyek iklan yang dikerjakan oleh Tim 2, bahwa dari klien kita sudah ada informasi resmi yang baru tadi pagi saya dapatkan."

Semua mata memandang Jenny, menanti jawaban, kecuali Ave yang malah memangku wajahnya, menatap keluar jendela. Gaya asyik Ave melamun itu tak luput dari perhatian Zaid. Gadisnya itu benar-benar punya dunia berbeda dari orang lain.

Putri Matahari dan Pangeran Salju (2024)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang