Episode 63 - The Forgotten Birthday

65 11 0
                                    

~ Jika seseorang melupakan ulangtahunmu, anggap itu pujian! (Lily)~

Hari ini hari spesial untuk Ave. Ia berulangtahun hari ini.

Tepat hari ini ia akan genap berusia 25 tahun. Usia yang direncanakan Ave untuk menikah.

Dengan rencana brilian usai memenangkan pertaruhan dengan Papa, Ave ingin berbagi impian itu pada Zaid. Tahun depan, Ave berharap rencana impian itu bisa ia dan Zaid wujudkan.

Semalam Ave sudah berusaha mengingatkan Zaid, kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.

"Mas, besok tanggal berapa?" tanya Ave saat mereka selesai makan malam dan duduk bersantai di tepi kolam renang. Zaid sedang membaca sebuah buku, sementara Ave sibuk bermain games di ponselnya.

"Itu lagi megang ponsel, tinggal cek. Pake nanya... " jawab Zaid tanpa mengangkat wajah.

Ave mendelik, menatap Zaid kesal. "Kalender Ave kalender luar angkasa! Nanya doang, susah banget ngejawab!"

Zaid tertawa. "Tanggal 8, Ve. Emang kenapa?"

"Kira-kira ada gak sesuatu penting yang berhubungan dengan tanggal 8?"

Kali ini kepala Zaid terangkat dan keningnya berkerut sedikit, mengingat. "Hmmm... Besok kalo gak salah ada meeting dengan kreator freelance. Kamu juga ikut kan?"

Mendengar jawabannya, wajah Ave pun menggelap. "Iiih, bukan urusan pekerjaan, Mas! Maksud Ave yang berurusan dengan... dengan keperluan pribadi. Pribadinya Mas gitu."

"Apa ya? Mm... Oh iya, besok juga Elang mau ngajak aku ke rumahnya di Sentul. Dia beli moge baru. Aku penasaran pengen liat."

Spontan, Ave menatap Zaid heran. "Kalian berteman? Sejak kapan? Bukannya Mas dan Mas Elang lagi rebutin Ave?"

"Jangan begitu, Ve. Kasihan Natty kalau dibandingkan sama kamu," ujar Zaid dengan seringai khasnya, sedikit menahan tawa.

"Karena Ave lebih cantik?" Ada senyum tertahan di bibir Ave saat bertanya.

"*Ck ck ck. *Jangan melihat dari kacamataku, Ve! Aku ini buta. Beda sama orang normal." Zaid kembali menekuni bukunya.

Ave menggeser kursinya mendekati kursi santai yang diduduki Zaid. Matanya makin bersinar. "Maksudnya? Ave gak cuma ngalahin Mbak Natty tapi semua orang ya?"

"Kalau orang normal mengukur, pasti Natty yang lebih cantik, Sayaaang! Pede-mu itu hanya untuk aku. Hanya aku yang menilaimu lebih cantik dari semua orang."

Bibir Ave melengkung mendengarnya. Ia mencubit lengan Zaid yang hanya terkekeh.

"Nah kan kalau udah jadian begini deh. Mulai berani hina pacar. Entar kalo udah nikah gimana?" omelnya sambil membuang muka.

"Aduuh, udah membayangkan kita nikah ya? Udah gak sabar?" goda Zaid lagi.

"MAS!!! Sebel deh!" Dengan langkah lebar, Ave pun berdiri meninggalkan Zaid yang masih terkekeh. Ia lupa pada niatnya untuk mengingatkan Zaid soal ulang tahunnya.

Tanpa disadari Ave, senyum misterius terlihat di wajah Zaid.

Ave masih berharap Zaid akan menyambut pagi hari ini dengan kejutan. Nyatanya, hanya secarik kertas di atas meja makan bersama sarapan pagi buatan pria itu.

~ Selamat ulang tahun, Sayang! Semoga kebahagiaan selalu bersamamu. Zaid.~

Itu saja?

Tak ada kotak atau hadiah apapun bersama kertas itu. Tidak juga ucapan, video atau pesan audio yang mungkin berisi lagu spesial untuknya. Benar-benar hanya selembar kertas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putri Matahari dan Pangeran Salju (2024)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang