3

68 14 0
                                    

Seperti hari-hari sebelumnya, setiap pagi Heeseung selalu datang ke rumah Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti hari-hari sebelumnya, setiap pagi Heeseung selalu datang ke rumah Karina. Menunggu gadis itu bangun, menyiapkan dirinya untuk pergi ke kampus. Heeseung duduk di ruang tamu dengan sebuah koran di tangannya.

"Sudah selesai?" Tanya Heeseung saat melihat Karina keluar rumah. Gadis itu tak merespon, malah berjalan meninggalkan Heeseung yang masih terdiam.

Dengan cepat memasuki mobil dan berlalu pergi meninggalkan Heeseung. Heeseung hanya bisa mendesah pelan, ia tahu Karina marah padanya karena tidak mau menolongnya untuk pergi bersama Jongseong. Jika saja orang itu bukan Karina tentu dia sudah mengatainya dengan sederet kata-kata kasar. Bagaimana tidak, Heeseung sudah menunggunya hampir satu jam dan saat ini dia malah meninggalkan Heeseung. Karina memang menguji kesabaran lelaki Lee itu.

Sesampainya di kampus, Heeseung tak melihat batang hidung Karina. Di carinya ke kantin-tempat yang biasanya Karina datangi, namun nihil. Ningning 'pun juga ikut menghilang. Heeseung sudah menduga ini pasti mereka sudah janjian untuk tidak pergi ke kampus, padahal kata sang Ayah Karina turun di depan gerbang dan Ayahnya sendiri berkata bahwa ia melihat Karina memasuki kampus.

Dalam situasi seperti ini Karina tidak ingin diganggu oleh Heeseung. Buktinya saat ini ia memblokir nomor Heeseung agar tidak bisa dihubungi.

Sebenarnya Heeseung bisa saja tidak peduli dengan gadis itu. Yang ia takutkan setahu orang tua Karina, anaknya pergi ke kampus bersama Heeseung, dan Heeseung juga di beri kepercayaan untuk menjaga Karina. Jika dia lalai, habis sudah.

Heeseung memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat melewati lorong sempit ia tak sengaja menangkap sosok pria yang tidak asing baginya tengah bersama seorang gadis. Lorong ini memang sangat sempit, jarang sekali dilewati oleh penduduk kampus.

Heeseung memutuskan untuk bersembunyi di balik tembok-mengintip di balik kacamata berlensa tebal yang ia miliki. Heeseung sedikit tidak yakin jika pria yang ia lihat itu benar Jongseong atau bukan. Dan saat pria itu menoleh, ia tersentak bukan main. Bisa-bisanya putra dari dosen kampus yang terkenal melakukan hal mesum disini. Dan gadis itu, adalah Yunjin. Sudah Heeseung menduga bahwa Jongseong belum mengakhiri hubungannya dengan Yunjin.

Heeseung di buat malu ketika Jongseong mengangkat kaos ketat milik Yunjin hingga menampakkan dua buah dada yang putih mulus itu. Heeseung panik dan berlari pergi, tak ingin melihat adegan tak senonoh yang membuatnya merinding.

"Wah, ini gila. Bisa-bisanya mereka melakukannya di kampus!" Gerutu Heeseung masih nampak syok. Ia menepuk-nepuk kedua pipinya yang merah padam.

Benar dengan apa yang di pikirkannya, Jongseong bukan pria baik-baik, walaupun keburukannya tertutupi oleh wajah tampan dan gelarnya sebagai anak dosen. Ia harus segera memberi tahu hal ini pada Karina, agar gadis itu tidak terjerat tipu muslihat lelaki kardus seperti Jongseong. Karina terlalu polos untuk itu.

***

Heeseung mendatangi rumah Karina. Gadis itu baru saja tiba di rumah dengan alasan banyak tugas di kampus katanya. Ia juga sengaja menghindari Heeseung. Ibu Karina meminta Heeseung untuk membatalkan acara belajarnya hari ini karena Karina mengeluh sedang lelah. Jika sudah begitu Heeseung tak bisa apa-apa.

ONE HEARTS (DDEUNGROMI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang