4

114 17 0
                                    

Heeseung panik, jantungnya nyaris copot ketika mendapat telepon dari Nyonya Yoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung panik, jantungnya nyaris copot ketika mendapat telepon dari Nyonya Yoo. Ia berlari keluar yang lalu mendapat cegatan dari sang Ayah.

"Mau kemana? Ini sudah malam." Ucap sang Ayah.

"Ini sangat penting Ayah. Nyonya Yoo mengabariku, Karina belum pulang."

"Astaga! Cepat cari Karina! Pakai jaketmu Heeseung, diluar dingin hujan baru saja reda."

Heeseung buru-buru mengambil dua jaket miliknya, dan berpamitan pergi pada sang Ayah.

Heeseung sendiri tidak tahu akan mencari Karina kemana. Nomor ponsel Heeseung masih di blokir, satu-satunya cara adalah menemui Ningning.

"Aku tidak tahu, Heeseung. Terakhir kali kami bertemu saat di kantin tadi." Ucap Ningning.

Raut wajah Ningning nampak khawatir setelah mendengar kabar hilangnya Karina.

"Coba kau hubungi, Karina." Pinta Heeseung.

Panggilan masuk, namun tak ada jawaban dari Karina. Kedua sama-sama cemas bahkan tak tahu lagi harus bagaimana. Sampai Heeseung mengingat sesuatu tentang seseorang yang dekat dengan Karina, Jongseong.

"Dimana rumah Jongseong?" Tanya Heeseung dingin. Ia sudah pasti yakin Karina tengah bersamanya sekarang.

"Astaga! Aku tidak kepikiran bahwa senekat itu Karina pergi berdua bersama Jongseong!" Panik Ningning.

"Biar aku antar kau kesana, Heeseung." Ucap Ningning sembari menutup pintu lalu mengambil kunci mobil. Namun langkah mereka terhenti saat ponsel Ningning berdering. Karina meneleponnya.

"Halo, Karina kau dimana?"

"Ningning..." Lirih Karina pelan nyaris tak terdengar. Heeseung merampas ponsel yang ada ditangan Ningning, niatnya ingin memarahi Karina ia urungkan ketika mendengar isakan kecil di balik telepon.

"Karina, katakan kau dimana? Biarku jemput!"

Mendengar suara bariton Heeseung, Karina merasa sedikit lega seperti ada sosok pahlawan yang akan menolongnya.

"Heeseung, tolong aku. Hiks.. aku ada di pinggir jalan sepi sepertinya dekat apartemenmu dulu. A-Aku takut, Jongseong mungunciku di dalam mobil, hiks.." Tangis Karina di seberang sana.

Heeseung mengepalkan tangannya ketika mendengar nama Jongseong. Rahangnya mengeras tak sabar ingin menghabisi lelaki keparat itu.

"Jangan kemana-mana. Aku kesana sekarang."

Dengan secepat kilat Heeseung pergi dengan motor miliknya, meninggalkan Ningning yang masih berteriak memanggilnya.

***

Karina tak tahu bagaimana caranya untuk keluar dari mobil ini. Ia tak menyangka jika Jongseong memang bejat, mendekati wanita hanya ingin menjadi teman tidurnya. Siang tadi semua berjalan lancar, hingga menjelang malam pembicaraan Jongseong menjadi aneh. Melenceng pada hal-hal yang berbau seks, dan Karina tidak suka itu. Yang membuat Karina curiga saat Jongseong membawanya ke tempat-tempat sepi.

ONE HEARTS (DDEUNGROMI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang