19

75 15 0
                                    

Gara-gara Heeseung, malam ini Karina tertidur dengan pulasnya hingga ia tak sadar jika hari sudah pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara-gara Heeseung, malam ini Karina tertidur dengan pulasnya hingga ia tak sadar jika hari sudah pagi. Setelah kegiatan belajarnya semalam, Heeseung mengusap tubuhnya hingga ia terlelap, bahkan Karina sampai bermimpi indah karenanya.

Heran sekali pagi ini Heeseung juga tidak datang membangunkannya.

Gadis itu berjalan cepat sampai pada halaman rumahnya, namun ia dibuat melongo. Bukan Heeseung yang datang, melainkan Jeno. Tak biasanya Heeseung lupa untuk menjemputnya.

"Heeseung, dimana?"

Jeno mengedikkan bahunya. "Aku sampai disini memang tidak ada Heeseung. Justru Bibi Park tadi mengabariku untuk mengantarmu kuliah karena kau kesiangan." Ujarnya.

Sial, Ibunya memang licik. Bertingkah seenaknya tanpa bertanya pada Karina.

"Tunggu sebentar, aku akan menghubungi Heeseung." Ucap Karina sembari menekan nomor telepon Heeseung. Namun lelaki itu tidak menjawabnya, melainkan mengirimkan sebuah pesan singkat.

Gadis itu mendegus kesal, selama mengenal Heeseung atau saat seperti dulu Heeseung masih menganggapnya beban, lelaki itu tak pernah melewatkan satu hari saja untuk menjemputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu mendegus kesal, selama mengenal Heeseung atau saat seperti dulu Heeseung masih menganggapnya beban, lelaki itu tak pernah melewatkan satu hari saja untuk menjemputnya.

Mau tak mau Karina menyetujui ajakan Jeno untuk mengantarnya.

***

Jeno masih sama, terlalu banyak bicara. Jika dulu Karina sangat senang mendengar cerita Jeno, lain halnya dengan sekarang. Ia ingin cepat sampai ke kampus—ingin menemui Heeseung.

"Karina, kau sudah sarapan?"

Karina hanya menggeleng, bagaimana bisa ia sarapan bangun saja kesiangan.

"Kita sarapan dulu, ya."

"Tidak perlu. Ah, aku akan benar-benar terlambat jika tidak cepat."

Jeno tertawa gemas, apa yang dikatakan Nyonya Park ternyata salah selama ini. Karina tak semalam itu jika harus pergi ke kampus.

Sampai ia saat menghentikan mobilnya di depan kampus, Karina berpamitan untuk turun, sebelumnya ia telah mengucapkan banyak terimakasih karena kebaikan Jeno hari ini.

ONE HEARTS (DDEUNGROMI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang