Yoo Karina-gadis cantik dan manja, yang menyimpan perasaan pada seorang lelaki tampan yang terkenal pandai bernama Lee Heeseung.
Namun, siapa sangka banyak perbedaan di antara mereka yang membuat perbedaan itu sulit untuk menyatukan mereka berdua.
P...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoo Karina panik ketika menampaki sang kekasih tengah basah kuyup saat dalam perjalanan ke rumahnya. Bagaimana tidak, hujan begitu deras, Heeseung rela menembusnya hanya untuk bertemu dengan gadis itu.
Di sodorkannya baju milik sang Ayah yang sudah tidak terpakai. Heeseung membersihkan dirinya setelahnya Bibi Yang memberinya teh hangat.
Karina melihat Heeseung menggigil kedinginan, di berinya satu buah selimut untuk dililitkan pada tubuh kekasihnya.
"Jika aku tidak nekat, nanti kau akan merindukanku."
"Heeseung-ah.. itu beda lagi ceritanya. Aku tidak ingin egois hingga membuatmu sakit."
Hati Heeseung menghangat saat mendengar perkataan kekasihnya, begitu berharga dirinya di mata Karina. Padahal sebelumnya gadis itu bisa seenaknya padanya. Hal itu membuatnya Heeseung semakin yakin, tidak salah Heeseung memilihnya menjadi kekasih.
"Heeseung, kata Ibuku jika hujannya masih belum reda kau boleh menginap disini. Nanti biar Bibi Yang siapkan kamar untukmu." Ucap Karina yang baru saja menerima panggilan dari sang Ibu.
Setelah menaruh barangnya di kamar tamu, Heeseung lantas kembali ke kamar Karina.
"Orang tuamu belum juga pulang?"
"Sepertinya mereka akan lembur lagi, aku tidak mengerti dengan kehidupan mereka berdua yang gila kerja."
Di usapnya lembut punggung tangan mulus kekasihnya. "Mereka bekerja juga demi dirimu. Nanti siapa yang akan membelikan make-up dan barang-barang branded untukmu?"
"Kau." Gurau Karina sembari menyentil pucuk hidung kekasihnya lalu berlari ke arah ranjang.
"Hei, tidak. Aku tidak punya uang untuk itu." Susul Heeseung yang mulai menggoda Karina dengan menggelitik perutnya.
"Heeseung, hentikan. Ah, geli"
Ctaar!
Petir menyambar dengan keras membuat gadis itu ketakutan hebat hingga reflek memeluk lelaki Lee itu.
"Penakut." Ejek Heeseung pelan.
"Huh. Justru itu aku butuh kau untuk menjagaku."
"Woah. Kau tetap saja Karina yang manja ya.." Cibirnya membuat Karina kesal mendengarnya.
Ia melepaskan pelukannya dari tubuh Heeseung dan berbaring membelakangi lelaki itu.
"Hei, kenapa marah?"
Heeseung mendekat memeluk tubuh kekasihnya.
"Aku hanya bercanda. Aku juga tidak keberatan jika kau manja padaku."
"Aku tidak suka di bilang manja."
"Maafkan aku, sayang.. hmm?" Ucapnya sedikit berbisik di telinga Karina.
