Yoo Karina-gadis cantik dan manja, yang menyimpan perasaan pada seorang lelaki tampan yang terkenal pandai bernama Lee Heeseung.
Namun, siapa sangka banyak perbedaan di antara mereka yang membuat perbedaan itu sulit untuk menyatukan mereka berdua.
P...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heeseung masih terjaga sepenuhnya. Tak ada rasa kantuk sedikit 'pun. Memuaskan dirinya menatap paras Karina yang tentu akan sangat ia rindukan. Karena setelah ini, tak mungkin mereka bisa seintim ini.
Bahkan sampai hari telah pagi, Heeseung masih setia tanpa luput sedikit 'pun memandangi Karina. Tak ada kenyangnya jika semua tentang Karina.
Gadis itu mengerjap lalu bergeliat merengkuh bahu Heeseung yang polos tanpa sehelai benang.
"Kita pulang hari ini ya?"
Karina mengangguk masih dengan mata tertutup. Ada rasa berat di hati ketika harus meninggalkan rumah Nenek yang penuh dengan cerita ini. Namun saat ini tak ada alasan lagi untuk tetap berada disini. Kata Heeseung, Jeno tengah berjuang untuk membatalkan perjodohan ini. Dan ia 'pun juga harus ikut berjuang meyakinkan sang Ibu dengan tenang tanpa emosi.
Karina membawa tas ranselnya, lalu berpamitan pada sang Nenek. Tak henti ia mengucap beribu maaf dan terimakasih pada sang Nenek yang dengan senang hati menerima Karina disini.
"Karina, jaga diri baik-baik ya.. semoga bahagia selalu menyertaimu. Sampaikan salam pada Ibumu." Ujar Nenek penuh kasih sayang. Mengecup berkali-kali pipi gadis itu, menyalurkan jutaan rasa sayang tulus pada Karina.
"Nenek juga, jaga kesehatanmu. Aku akan sering datang kesini untuk menjenguk Nenek."
"Kau harus berjanji, jangan datang sendiri lagi." Ucap Nenek.
Karina terkekeh mengingat saat itu ia datang seorang diri dengan hati yang hancur. Jika diingat memang begitu memalukan.
Gadis itu melambaikan tangannya pada sang Nenek saat motor perlahan berjalan. Di susul dengan teriakan Nana dan Wonbin, yang mengatakan bahwa mereka akan sangat merindukan Karina. Dan gadis itu sangat terharu mendengarnya.
"Sepertinya kau memiliki banyak kenangan disini." Ucap Heeseung sembari melirik kekasihnya dari spion motor.
"Jika bisa aku ingin tinggal disini selamanya."
"Dan menjadi cucu Nenek?"
"Iya menjadi cucu Nenek, dan menjadi istrimu." Sahut Karina. Heeseung yang mendengarnya hanya tersenyum getir menimpalinya.
"Karina-ya, mau bercerita?"
"Tentang apa?"
"Tentang apapun itu. Tentang kebahagiaanmu sampai kesedihanmu. Akan aku dengarkan dengan senang hati." Ujar Heeseung.
"Tidak masalah kita berbincang di jalan? Kau 'kan sedang menyetir."
"Tidak masalah." Ucapnya lalu sedikit memelankan laju motornya.
"Heeseung, kau tahu apa cerita bahagia dalam hidupku?"