6

241 29 2
                                    

Entah apa yang ada dipikiran gadis itu, pagi sekali ia terbangun dan bersiap menunggu Heeseung di depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Entah apa yang ada dipikiran gadis itu, pagi sekali ia terbangun dan bersiap menunggu Heeseung di depan rumahnya. Menghirup udara pagi yang menyegarkan, yang baru-baru ini ia rasakan.

Ia melihat Paman Lee yang baru saja tiba setelah mengantar sang Ayah. Karina lalu mendekati Lee Han-min dengan riang. "Paman, dimana Heeseung?" Tanyanya.

"Mungkin sebentar lagi akan datang, Nona." Balas Lee Han-min pada putri majikannya itu.

Tak selang berapa lama, lelaki bermotor itu datang menggunakan kacamata baru yang Karina belikan untuknya.

"Sudah kubilang pasti itu cocok untukmu." Ucap Karina.

"Aku seperti orang tua jika memakai ini." Ocehnya lalu melepas kacamata berbingkai kuning emas tipis.

"Dasar bodoh. Tidak tahu trend! Itu sangat mahal, jangan dibuang."

"Tidak akan, paling kujual saja."

Karina sangat kesal lantas menarik lengan Heeseung membawanya masuk. Mendudukkan Heeseung pada cermin yang ada di kamarnya.

"Tunggu sebentar, tidak akan lama." Ucap Karina sembari melihat jam yang melingkari pergelangan tangannya.

Karina menyisir rambut Heeseung yang sedikit memanjang. Memberi belahan di tengah puncak kepalanya, merapikan rambut yang sedikit berantakan.

Ia terhenti sejenak ketika tak sengaja menatap Heeseung yang tengah memejamkan matanya, seolah pasrah dengan yang ia lakukan. Jika dilihat saat dekat, Heeseung benar-benar tampan. Hidung yang mancung dan rahang tegas yang membuatnya lupa bahwa Heeseung lelaki culun yang payah.

Tidak hanya sekali ini Karina terpukau, namun kali ini rasanya benar-benar berbeda seperti ada yang menggelitik di hatinya. Perasaan aneh yang akhir-akhir ini sering muncul ketika Heeseung melakukan hal yang manis. Tidak. Tidak seharusnya Karina merasakan ini. Apalagi sampai mengagumi seorang Lee Heeseung. Di usapnya kasar rambut yang tadinya rapi hingga mendapatkan ringisan dari sang empunya.

"KYA! Karina, apa yang kau lakukan?" Kesal Heeseung.

"Huh. Kau jelek sekali rupanya, Lee Heeseung!" Ucapnya dengan nada meninggi lalu pergi meninggalkan Heeseung yang kebingungan.

Heeseung mengejar Karina yang berlari keluar rumah. Mencekal lengannya hingga membuat mereka saling bertatapan.

"Kau ini apa-apaan?" Tanyanya. Karina menggerakkan lengannya ingin melepaskan genggaman Heeseung. Sial, jantungnya kembali berdetak kencang saat Heeseung menarik tubuhnya untuk lebih dekat padanya. Yoo Karina memerah ketika Heeseung mendekatkan wajahnya menatap lekat maniknya. Ini bahaya, bisa-bisa jantung Karina akan meledak.

"Hei, Karina kau sakit?" Panik Heeseung saat melihat pipi Karina yang merah padam.

"Yaa!" Teriak Karina lalu mendorong Heeseung dengan sedikit kencang. "Jangan mendekatiku lagi, aku benci padamu."

ONE HEARTS (DDEUNGROMI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang