8

74 17 1
                                    

Sudah seminggu Karina semakin dekat dengan Heeseung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah seminggu Karina semakin dekat dengan Heeseung. Lelaki itu juga merasa aneh pada Karina yang berubah. Tak lagi marah-marah bahkan terkadang ia sering merengek meminta Heeseung untuk menemaninya. Seperti saat ini Heeseung tengah menemaninya menonton film. Dan anehnya, gadis itu memilih film kesukaan Heeseung dengan genre horor thriller, padahal yang ia tahu Karina sangat penakut.

Membawa seporsi popcorn jumbo dan dua cup cola, gadis itu menghampiri Heeseung dengan tersenyum manis.

"Karina, kau yakin?" Tanya Heeseung sekali lagi memastikan.

"Iya. Aku bosan dengan film romance dengan kisah cinta yang memuakkan. Lagipula jika aku takut, ada kau di sampingku." Ujar gadis itu.

Heeseung merasa sangat geli mendengarnya, akhir-akhir ini Karina sering menggodanya dengan kata-kata romantis.

"Sini biar aku yang bawa." Ucap Heeseung sembari mengambil popcorn dan cola, lalu mengajak Karina masuk.

Heeseung dan Karina duduk di kursi belakang. Sebenarnya Karina sedikit takut, semua ini ia lakukan demi Heeseung. Katanya jika menyukai seseorang, kau juga harus menyukai semua yang ia senangi.

Heeseung merasakan Karina yang tengah ketakutan. Ia menutup matanya dengan tangan mungil, berteriak histeris membuat Heeseung khawatir.

"Karina, jika kau takut kita sudahi saja ya?"

"Tidak, Heeseung. Aku takut karena ini pertama kalinya untukku. Nanti pasti akan terbiasa."

Karena tak tega, Heeseung mengambil jemari Karina. Di genggamnya tangan dingin yang basah itu, membuat jantung Karina berdegup kencang. Nyaman dan hangat menyalur memenuhi tubuhnya. Saat mendapat lampu hijau seperti ini, Karina semakin berani merapatkan tubuhnya pada Heeseung.

Tepat sekali saat adegan pembunuhan yang menyeramkan, Karina sangat takut. Ia memalingkan wajahnya pada bahu Heeseung. Sangat nyaman, bahkan Karina tak ingin mengangkat kepalanya.

Jemari yang saling bertaut dan serta bahu Heeseung yang tegap membuatnya hanyut, hingga tanpa sadar ia tertidur. Bahkan ranjang di rumah Karina kalah nikmatnya dengan bahu Heeseung.

Sadar dengan tak adanya pergerakan, Heeseung lantas mengintip. Karina tengah tertidur pulas, Heeseung membiarkannya. Menyelimuti Karina dengan jaket miliknya.

Setelah film selesai, ia perlahan membangunkan Karina. Gadis itu menggeliat lalu membuka mata dan menyunggingkan senyum.

"Penakut." Ejek Heeseung.

"Huh. Aku tidak takut. Hanya saja tadi aku mengantuk jadi aku tidur saja."

"Iya-iya. Dasar gadis banyak alasan."

"Dasar lelaki tidak peka!" Balas Karina dengan sedikit kesal.

"Apanya?"

"Tidak, ayo pulang. Kita harus mengerjakan tugas."

ONE HEARTS (DDEUNGROMI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang