1

127 15 0
                                    

Senin-hari yang paling di benci oleh mayoritas pelajar di seluruh belahan dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin-hari yang paling di benci oleh mayoritas pelajar di seluruh belahan dunia. Dimana mereka harus bangun pagi, mengikuti upacara dengan pidato guru yang sangat lama dan membosankan. Tidak peduli dengan matahari yang semakin panas, hingga para siswa bergerak bak cacing kepanasan. Namun berbeda dengan lelaki tampan yang selalu menjadi juara satu di kelas. Walaupun tak memiliki seorang Ibu untuk mengatur segala keperluan sekolahnya, ia tidak manja. Bangun pagi sekali membuat sarapan untuk sang Ayah lalu bersiap pergi sekolah.

Lee Heeseung–remaja kelas tiga yang tak pusing lagi akan kemana ia pergi setelah lulus sekolah. Universitas mana yang tidak ingin di singgahi oleh Genius Lee itu. Menjadi murid kesayangan para guru karena kepintarannya dalam menguasai beberapa mata pelajaran. Namun sayang, teman-temannya tidak menyukainya karena sikap Heeseung yang kaku dan dingin. Jarang sekali berbicara jika tidak ada hal penting yang harus dibicarakan. Berbeda lagi jika bersama teman gadis satu-satunya yang ia miliki–Karina.

Karina adalah anak dari dua pengusaha sukses. Baik Ayah maupun Ibunya sama-sama memiliki usaha yang membuat mereka tak pernah kekurangan uang. Namun karena saking sibuknya bekerja, mereka sampai lupa jika memiliki putri semata wayang yang sering kesepian. Maka tak heran terkadang mereka menyuruh Heeseung untuk datang menemani Karina dan mengajarinya belajar, karena Karina memang terkenal sangat malas dan bodoh.

Seperti biasa Heeseung selalu ikut sang Ayah untuk menjemput anak dari majikannya yang manja. Kebiasaan Heeseung untuk sampai di sekolah lebih awal kini berubah semenjak dua tahun silam. Saat Ibu Karina menyuruhnya untuk pulang pergi bersama Karina dan menjaga kemana 'pun Karina pergi. Sebenarnya Heeseung ingin menolak, namun karena Ibu Karina membayarnya dengan uang saku yang lumayan besar ia jadi berubah pikiran. Setidaknya dengan uang itu Heeseung bisa membantu meringankan beban sang Ayah yang menjadi sopir pribadi orang tua Karina.

"Karina cepat!" Teriak Heeseung saat Karina yang baru saja keluar dari rumahnya. Ia berlari dengan seragam rapi, tapi rambut berantakan belum disisir.

Heeseung berdecak kesal saat melihat penampilan Karina dari cermin yang menggantung di dalam mobil. Ia keluar mobil beralih duduk di samping Karina.

"Ayah jalankan saja mobilnya, biar aku yang mengurus anak manja ini." Ucap Heeseung.

"Anak manja? Yaa! Ini masih terlalu pagi untukku, Lee Heeseung."

Heeseung mengambil sisir di tas ransel Karina. Menyisir rambut ikal sepunggung yang nampak lusuh.

"Sisir rambutmu sebelum ke sekolah. Ingat kau itu putri pengusaha kaya, jangan mempermalukan orang tuamu dengan penampilan gembelmu ini." Cerca Heeseung pada gadis yang kini memasang dasi sekolahnya.

"Sebelumnya Bibi Yang mau menyisirnya, tapi kau berteriak memanggilku membuatku panik. Aku pikir kita sudah telat."

"Kau ini manja sekali. Perihal menyisir rambut saja kau serahkan pada orang lain. Rambut ini milikmu, mahkotamu, Karina."

ONE HEARTS (DDEUNGROMI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang