Marie Lucianne, hanyalah seorang Villain yang ditakdirkan mati di tangan Suaminya sendiri, Jendral Gibson Hillary De Apollo. Tapi hal yang tidak pernah dibayangkannya nyata terjadi, Marie kembali membuka matanya di waktu ketika usia pernikahannya ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau memang pantas mati!!"
"Wanita rendahan tidak tau di untung!!"
"Tunggu apa lagi, cepat! Penggal kepala nya!"
"Ugh! Bisa-bisanya ada Wanita selicik itu."
"Menjijikkan!"
"Dia meninggalkan Suaminya demi mengejar Pria lain, cih!"
Lontaran kata-kata menyakitkan itu memang benar adanya, Wanita yang menjadi objek makian itu terduduk dengan pandangan kosong.
Gaun yang dikenakannya sebelumnya berwarna putih tulang berubah warna, tanah basah serta bercak darah yang mengering bercampur mengotori nya.
Rambut kecoklatan panjangnya yang sebelumnya begitu terawat dan berkilau kini tampak tidak terurus dengan potongan acak yang membuatnya nampak semakin menyedihkan.
Marie Lucianne. Sebelumnya, Marie hanyalah rakyat biasa yang di angkat sebagai Bangsawan, begitu dinikahi Jenderal Gibson Hillary De Apollo.
Jendral yang mampu menghabisi separuh pasukan musuh dengan membabi-buta, Jendral yang handal dalam menyusun strategi perang, Jendral yang begitu dihormati oleh seluruh rakyat Amarta, Jendral yang begitu mengabdikan hidupnya pada Negeri Amarta.
Semuanya dapat Gibson raih, pengakuan, rasa hormat, kekuasaan.
Sayangnya, Gadis yang membuat Gibson jatuh cinta adalah Marie. Gadis yang sedari awal memang bertujuan memanfaatkannya saja. Ya, benar. Semua yang mereka katakan, Marie adalah Wanita rendahan yang tidak tau caranya berterimakasih.
Marie tidak bisa melihat semua ketulusan yang diberikan cuma-cuma oleh Gibson padanya, pertemuan singkat mereka ternyata begitu berarti bagi Pria itu.
Gibson menawarkan semuanya pada Marie, bahkan hidupnya sendiri. Tapi Marie seolah buta dengan semua itu, Ia justru bersikap tidak tau diri dengan mengejar-ngejar seorang Duke Utara, Cedric Lucard De Dimitri.
Mengemis cintanya, melemparkan tubuhnya dengan suka rela, melakukan cara licik untuk menarik perhatiannya, hingga berbuat nekat dengan mencelakai Gadis yang dicintai Cedric.
Mempelajari ilmu hitam, menyewa pembunuh bayaran, sampai meracuninya. Marie lakukan pada Aletta Clovis.
Kejahatannya itu benar-benar membuat seluruh rakyat Amarta geram dengannya. Namun, Marie selalu lolos untuk diadili.
Itu semua karena Gibson. Pria itu dengan bodohnya berkali-kali melindunginya dari tuntutan hukum.
Dan Marie dengan tidak tahu dirinya kembali mengulang kesalahan yang sama. Hingga Pria itu sampai pada batasnya, Gibson menyerah padanya.
Sepasang netra amerland nya menatap pada satu objek, dimana Pria yang masih berstatus Suaminya itu berdiri tegak di aula.
Tubuh kokohnya begitu menjulang di hadapannya, surai pirangnya yang menjadi ciri khas dari garis keturunan Apollo itu berterbangan sesuai arah angin, tidak ada ekspresi di wajahnya selain tatapan dingin dari sepasang netra kelamnya yang memikat.
