•>•>•>•
Salju pertama turun. Setiap kepingan salju yang jatuh bagaikan potongan kapas yang berlomba-lomba turun dari Langit, Pohon-pohon yang mengugurkan semua daunnya di Musim Gugur menjadi tempat persinggahan beberapa Salju yang tertampung.
Dari kejauhan dapat terlihat rakyat Amarta bersuka cita atas turunnya Salju pertama, setelah Empat tahun terakhir Salju tidak turun.
Anak-anak berlarian dengan pakaian musim dingin mereka yang seadanya, tertawa bebas bermain-main dengan dinginnya Salju.
Membawa kebahagiaan yang sama pada Kediaman Apollo, Gadis dengan jubah super tebal yang memiliki bulu-bulu lembut di sekitar leher itu, berputar dan menari.
Menengadahkan tangannya, menikmati setiap butir salju yang jatuh di telapak tangannya, menghadirkan sensasi dingin yang dirindukannya.
Ingatannya kembali ketika Wanita tua yang Ia anggap sebagai Nenek nya sendiri itu selalu membuatkan nya Kue Jahe untuk menyambut Musim Dingin yang tiba.
Duduk di perapian yang menghangatkan tubuh dan mendengar sebuah Dongeng dari Neneknya, tentang seorang Putri yang bertemu dengan Pangerannya.
Marie tersenyum, Ia merindukan saat-saat itu. Hangatnya keluarga yang seharusnya tidak Ia dapatkan, Marie dapatkan dari Nenek yang tidak memiliki hubungan darah sedikit pun darinya.
Dulu meski Marie hidup susah, tanpa uang, pakaian mahal, makanan, dan tempat tinggal yang layak. Tapi Ia tidak pernah kekurangan kasih sayang dari Nenek baik hati itu.
Hidupnya memang penuh Drama. Saat baru dilahirkan Ia ditinggal kan begitu saja di Hutan Eclipsara-- Hutan dingin yang di huni banyak Hewan buas, lalu di temukan oleh seorang Nenek sebatang kara dan dirawat dengan penuh kasih sayang.
Lalu masa remajanya Ia habiskan untuk mencari makan dan uang untuk pengobatan Neneknya. Dinikahi oleh seorang Jendral, hingga berakhir mati secara tragis.
Namun dari semua alur ceritanya yang menyedihkan, Marie tidak menyesali semua itu. Ia yakin takdir yang diberikan sang Hyang padanya di kesempatan ke dua ini pasti memiliki akhir yang bahagia.
Marie tersenyum cerah, Ia bertekad membangun Keluarga kecil yang bahagia bersama Gibson. Marie akan pastikan Anak-anaknya nanti memiliki Keluarga yang lengkap dan hangat.
Membayangkan hal itu, Ia jadi malu sendiri. Kulit pipinya yang seputih porselen seketika memerah, entah karena suhu yang semakin turun, atau karena hal lain.
Semoga saja, harapannya ini berjalan dengan baik.
Sepasang iris emerald nya bergulir, melihat putihnya Salju yang terlihat melimpah ruah dan memiliki tekstur halus membuat nya ingat dengan masa Kecilnya.
Gadis itu berjongkok, mengumpulkan salju yang mulai tebal ke dalam genggaman tangannya, mengepal-ngepal kan nya hingga membentuk sebuah bola Salju.
Marie melirik ke sekitarnya, dengan jahil Ia melemparkan bola salju itu kearah Gina yang tengah membersihkan jalanan yang akan dilalui orang dari tumpukan Salju yang semakin menebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A VILLAIN'S SECRET
FantasyMarie Lucianne mati di tangan Suaminya sendiri, namun bukannya pergi ke alam baka Ia justru kembali terbangun di beberapa bulan setelah Pernikahan mereka. ~~~ Atas semua kejahatan yang telah Ia lakukan, Marie di vonis hukuman mati dengan Gibson yan...