•>•>•>
Awalnya Marie berencana membuat Gibson merasa sangat merasa bersalah dengan perlakuan kasar nya tadi dan akhirnya mengizinkan Ia keluar sekaligus membekalinya banyak emas.
Note; Emas dan Perak adalah alat transaksi di Amarta.
Namun diluar perkiraan nya karena Pria itu kini justru duduk tepat di sampingnya dalam perjalanan menuju Sparta menggunakan kereta kuda.
Marie tidak berani bergerak sedikit pun dari tempatnya, apalagi tatapan intens yang berasal dari Pria itu terasa benar-benar membebani nya.
Sedangkan, Gina berada di kereta kuda lainnya mengikuti kereta kuda mereka yang juga mengangkut banyak bawaan.
Rombongan mereka di jaga dengan sangat ketat oleh para Ksatria yang dilatih khusus oleh Gibson. Marie hanya bisa tersenyum kaku, melihat banyaknya Ksatria berkuda yang mengikuti keretanya.
"Tuan, apa ini tidak berlebihan?" Tanya Marie, membuka obrolan. "Aku hanya pergi ke Sparta untuk membeli beberapa Gaun, bukannya berperang."
"Tidak. Kau seorang Bangsawan, sudah seharusnya selalu dalam pengawalan ketat. Apalagi Sparta bukan tempat yang aman." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.
Marie akhirnya hanya bisa pasrah saja. Percuma juga Ia menolak, Gibson benar-benar keras kepala.
Seperti tadi, Pria itu memaksa ikut bahkan sampai mengancamnya. Kalau tidak bersamanya, lebih baik tidak usah pergi sekalian.
Menyebalkan sekali. Beruntunglah Gibson, karena Ia merupakan pengecualian dari sekian banyaknya daftar hitam yang ingin Marie berikan Kejutan di kehidupan ke duanya ini.
Perjalanan dari Ibu Kota menuju Sparta membutuhkan waktu sekitar Lima Jam an. Huh~ Pasti membosankan, apalagi selama perjalanan hanya ada pepohonan tinggi yang bisa Ia lihat dari jendela Kereta.
Selain itu Marie juga harus menyiapkan tubuhnya yang bisa pegal-pegal karena lamanya perjalanan. Wajar saja, sebelumnya di kehidupan pertamanya Marie belum pernah melakukan perjalanan jauh. Marie hanya keluar dari kediaman untuk pergi ke wilayah Utara, Kediaman Dimitri.
Saat di arak menuju Istana Amarta untuk diadili pun, Marie di masukkan ke dalam kereta kuda tertutup.
Hari itu, Marie tidak memikirkan apapun selain perasaan sedih yang menggerogotinya ketika mengetahui Cedric dan Bangsawan lain yang membencinya berusaha menjebloskannya ke dalam Penjara.
Tapi berkat itu, Ia jadi sadar kalau tidak ada yang benar-benar membelanya selain Pria yang berstatus sebagai Suaminya.
Dia masih saja berusaha keras membelanya di hadapan semua orang, bahkan sampai menentang King Arthur. Tujuh hari dalam masa tahanan, entah apa yang terjadi, Gibson akhirnya setuju dan membiarkan Marie melaksanakan hukumannya dengan syarat Ia yang akan mengeksekusi nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A VILLAIN'S SECRET
FantasyMarie Lucianne mati di tangan Suaminya sendiri, namun bukannya pergi ke alam baka Ia justru kembali terbangun di beberapa bulan setelah Pernikahan mereka. ~~~ Atas semua kejahatan yang telah Ia lakukan, Marie di vonis hukuman mati dengan Gibson yan...