12. Helios

14.5K 1.1K 10
                                    

•>•>•>•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•>•>•>•




"Pemberontakan yang terjadi di bagian Barat wilayah Amarta semakin banyak, mereka membuat kerusuhan dimana-mana. Korban-korban berjatuhan, banyak rakyat kita yang kehilangan Rumahnya." Jelas Duke Barat, Labert Dominique De Helios.

Labert, Duke muda berusia 20 Tahun itu merupakan pewaris dari Duke Barat terdahulu, Dominique Crush De Helios. Ia merupakan kerabat jauh dari Keluarga Apollo.

Rambut hitam segelap malam dengan sepasang iris golden nya yang menarik siapapun yang melihatnya. Helios memang memiliki gen unggul, sama seperti Apollo. Membuat siapapun Gadis di Amarta tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Ekhem!"

Marie tersentak, kaget. Memutus pandangannya dari visual Labert yang luar biasa unggul itu, Ia sampai lupa kalau dirinya sudah Menikah dan lagi Labert terlalu muda untuknya.

Gibson memicingkan mata. "Apa yang kau lihat, huh?"

Marie menggaruk pipinya yang sudah memerah. "M-maaf.."

Melihat itu, Labert tertawa pelan, ciri khasnya sebagai seorang Helios yang terkenal memiliki sikap hangat sekaligus tenang.

"Hei, kau sedikit posesif ya pada Istrimu." Goda Labert.

Gibson mengabaikan godaan Labert. "Jadi apa tujuanmu datang kemari?"

Labert kembali serius. "Banyak Ksatria dan Prajurit ku yang gugur karena invasi militer yang terjadi Virlaines, kami kekurangan jumlah. Kedatanganku kemari untuk meminta bantuan mu untuk membantuku menghentikan pemberontakan yang terjadi."

Gibson mengangguk mengerti. Kondisi Barat wilayah Amarta memang sungguh memprihatinkan, jadi wajar saja jika Labert jauh-jauh datang kemari.

Pria itu menghela nafas, netra kelamnya melirik sekilas Marie yang juga tengah memandangnya. Mambantu Wilayah Barat tentunya membutuhkan waktu yang lama dan Gibson tidak rela meninggalkan Marie di Kediaman Apollo untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

Apalagi akhir-akhir ini, Marie bersikap jinak dan membuat bibirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak memunculkan senyum.

Lain halnya dengan dengan yang dipikirkan Marie, Ia ingat betul kejadian ketika Labert mengunjungi Kediaman Apollo untuk meminta bantuan dari Gibson, sama halnya dengan yang terjadi di kehidupan pertamanya.

Tapi saat itu, Gibson tanpa pikir panjang menyetujuinya berbeda dengan yang terjadi kali ini.

Pria itu tampak ragu, namun dia juga tidak mungkin untuk menolaknya.

Hubungan Helios dan Apollo selama ini terjalin dengan sangat baik dari generasi ke generasi. Sangat disayangkan bila ke duanya terlibat bentrok, belum lagi nasib rakyat Amarta bagian Barat begitu di pertaruhkan keberlangsungannya.

A VILLAIN'S SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang