5. Misunderstanding

17.5K 1.4K 11
                                    

•>•>•>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•>•>•>



"Sial! Aku hampir di buat mati dua kali oleh orang yang sama." Marie menenggelamkan seluruh wajahnya ke bantal, mengabaikan tata krama Bangsawan yang di ajarkan padanya sejak resmi menjadi seorang Nyonya di Apollo.

Marie benar-benar tidak menyangka kalau Gibson tidak bisa disepelekan. Dia benar-benar berbahaya! Bahkan tadi Marie merasa kalau jantungnya sudah kita berpindah ke perut.

Lagipula, mengapa Ia begitu lemah tadi? Kemana hilangnya sikap manipulatif nya, seharusnya tadi Ia memanfaatkan peluang tadi untuk membuat Gibson mempercayainya.

"Jangan berpikir untuk menggodaku agar aku menyetujui perceraian kita, Istriku.."

Ungkapan Gibson tadi, kembali berputar-putar di kepalanya. Itu artinya Ia belum sepenuhnya percaya pada Marie, seharusnya Ia tadi berakting menangis dan mengemis maaf darinya agar Pria itu mulai mempercayainya.

"Aku memang bodoh." Gumamnya menyesali kesempatan yang tidak datang dua kali itu, bisa-bisanya Ia tadi justru terlihat seperti seekor Kelinci yang masuk ke dalam perangkap nya sendiri, Marie mencekik lehernya sendiri merasa konyol.

Di sisi lain, Gina yang sudah mengetuk pintu terlebih dahulu namun tidak di sadari si pemilik kamar, terkejut mendapati Nona nya tampak frustasi dengan tangan terkepal yang terus-menerus memukul-mukul bantal.

"Oh, Goddess. Nona, apa yang terjadi?" Tergopoh-gopoh Gina menghampiri Marie, dengan raut wajah khawatir nya.

Marie yang baru sadar dengan kelakuannya sendiri, menegakkan tubuhnya. Tertawa kecil, dengan tangan kecilnya yang menutupi mulut. "A-ah, tidak, Gina. Aku hanya sekedar meregangkan otot."

"Nona membuatku khawatir." Lirih Gina, Ia kira Nona nya begitu stress dan berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Marie sebenarnya heran, Gina begitu polos sampai mempercayainya begitu saja. Mana ada melakukan perenggangan otot sampai mencekik lehernya sendiri.

Tapi, bukankah ini keuntungannya. Ia jadi tidak perlu berpikir keras untuk mendapatkan alasan logis.

"Gina, ada perlu apa?" Tanya Marie mengalihkan pembicaraan.

"Ah, saya hampir lupa. Nona, hari ini anda mendapatkan banyak undangan Pesta dan juga acara minum teh."

Marie mengerutkan keningnya, berpikir sesaat."Oh ya.."

Gina mengangguk antusias, menyerahkan beberapa gulungan surat yang berisi undangan pesta minum teh dari Bangsawan-bangsawan dengan kasta tinggi.

"Yang ini, dari Kediaman Artemis, Lady Lilith terkenal dengan kepiawaian nya dalam melukis, dia sangat cocok untuk menjadi teman anda." Gina menunjukkan gulungan surat pertama. " Ini dari Kediaman Athena. Lady Violet memiliki tutur kata yang lemah lembut, dia juga cocok berteman dengan anda." Gulungan ke dua. Lalu Gina menunjukkan gulungan ke tiga. "Dan yang ini dari Kediaman Aprodite--"

A VILLAIN'S SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang