31. Unconditionally

10.5K 1.1K 93
                                    

•>•>•>•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•>•>•>•







Cuaca cerah bersama sinar matahari yang hangat menyinari sebuah Rumah kaca yang dipenuhi berbagai macam jenis bunga bermekaran dengan indah. Kupu-kupu cantik berterbangan di sekitar dan hinggap, menghisap nektar yang berasal dari bunga itu.

Di kursinya, Wanita pemilik sepasang iris hijau zamrud itu melukiskan semua yang di lihatnya itu ke dalam kanvas polos. Menarikan kuas nya dengan lihai, cat dengan warna pilihan yang Ia pakai semakin mempertegas keindahan dalam lukisannya.

Wanita itu jelas sadar kalau kegiatannya sedari tadi di perhatikan oleh Pria yang berdiri di belakangnya.

"Sergio, mata mu tidak kering ya? Menatap ku sampai tidak berkedip begitu." Ucap Wanita itu tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Tidak, Lady Marie." Jawab Sergio singkat.

Bahkan dia tidak mengelak kalau memang sedari tadi menatap Marie tanpa berkedip sedetik pun.

Marie menghela nafas pendek. "Kau tidak lelah berdiri terus berjam-jam tanpa melakukan apapun?"

"Tidak, Lady Marie."

"Kau tidak memiliki tugas lain selain mengawasi ku 24 jam?"

"Tidak, Lady Marie."

"Kau tidak haus?"

"Tidak, Lady Marie."

"Kau tidak lapar?"

"Tidak, Lady Marie."

"Kau tidak bisa menjawab selain Tidak, Lady Marie?" Marie mendengus, mendengar jawaban Pria itu yang selalu sama seperti kalimat yang di copy paste berulang kali.

"Anda menanyakan sesuatu yang jawabannya sama." Kata Sergio tanpa merasa bersalah.

"Eh, benar juga.. Kalau begitu pertanyaan nya di ubah. Bagaimana kau bisa di pilih menjadi pengawal pribadiku?"

"Saya terpilih dari pasukan khusus kemiliteran Forresaina."

"Oh ya, kau keren. Apa kau memiliki seorang Istri?"

".."

Tidak mendapat jawaban membuat Marie menoleh, terlihat Sergio menatapnya lurus dengan tatapan tajamnya. Sedikit takut, Marie kembali menatap lukisannya yang hampir saja terselesaikan.

"Ah, Maaf. Aku terlalu banyak bertanya--"

"Saya mempunyai Istri." Jawab Sergio menyela.

Marie sedikit terkejut, lalu kembali menormalkan ekspresi nya. "Jadi kau meninggalkannya sendiri untuk bekerja di sini?"

"Tidak."

"Huh?"

"Dia yang meninggalkan ku."

Perkataan nya itu berhasil membuat pergerakkan Marie terhenti, membeku sesaat.

A VILLAIN'S SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang