•>•>•>•
Karena tidak dibiarkan keluar selama kunjungan Duke Utara, Marie menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Duduk di dekat perapian dengan tubuh mungilnya yang terbungkus oleh selimut berbahan dasar wol.
Marie menenggelamkan diri ke dalam Buku yang Ia baca. Buku ini merupakan kisah seorang yang berasal dari bangsa Viking berkelana di setiap tempat-tempat terpencil yang menakutkan dan penuh misteri.
Buku nya terlalu menarik hingga Marie tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya selama berjam-jam. Marie sampai pada satu halaman yang dipenuhi serangkaian peristiwa pembantaian berdarah, tangannya menjadi gemetaran memegangi Buku itu.
Sampai ketukan pintu mengejutkan Marie, pegangannya pada Buku terlepas begitu saja. Buku itu terlempar dan jatuh di bawah tempat tidurnya, Marie mendengus lantaran merasa jantungnya hampir berpindah tempat.
"Masuk." Ucap Marie pada si pengetuk pintu.
Lalu tak lama Gina masuk dengan mendorong troli makan karena sekarang sudah masuk waktunya untuk jam makan malam.
Gadis itu memindahkan semua hidangan malam nya pada Meja yang terletak di sudut Kamar. "Tuan berpesan agar Nona sedikit lebih lama lagi di Kamar karena akan diadakan pertemuan perwakilan setiap Provinsi malam ini yang diketuai oleh Tuan Duke Utara."
Marie menghela nafas. "Pertemuan itu sangat penting ya?"
"Sangat penting, Nona. Tuan diberikan mandat penting dari King Arthur untuk mengawal terlaksananya hubungan baik setiap Pemimpin di penjuru bagian Amarta."
"Begitu ya." Meski berkata seperti itu, Marie tetap saja memiliki perasaan janggal yang terasa sangat mengganggunya.
"Jika Nona bosan, saya akan mencarikan buku-buku baru dari Perpustakaan Apollo." Gina tersenyum manis.
Marie menggeleng pelan. "Tidak perlu, Gina. Aku belum menyelesaikan Buku yang kau berikan tadi."
"Kalau begitu, saya permisi, Nona."
"Ya, Gina. Terima kasih."
"Sudah menjadi tugas saya, Nona." Gina membungkuk hormat, lalu melangkah keluar dengan mendorong troli nya bersama.
Marie tidak langsung menyentuh makanannya, Ia melongok mengintip ke bawah tempat tidur dengan tangannya yang terjulur, meraba-raba mencari dimana letak Bukunya yang terlempar.
"Ah, ini dia." Ujar Marie ketika menemukan sesuatu yang berhasil di raih tangannya.
Begitu Marie menariknya keluar. Matanya membulat, bingung. Bukannya menemukan buku yang dicarinya, Ia justru menemukan sebuah Buku tua yang usang dan sudah tertutup sepenuhnya oleh debu.
Jelas, ini bukan Buku yang tengah Ia baca. Buku ini memiliki sampul kulit yang sudah terkoyak dibeberapa bagian, sedangkan Buku yang dibacanya masih dalam keadaan yang sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
A VILLAIN'S SECRET
FantasyMarie Lucianne mati di tangan Suaminya sendiri, namun bukannya pergi ke alam baka Ia justru kembali terbangun di beberapa bulan setelah Pernikahan mereka. ~~~ Atas semua kejahatan yang telah Ia lakukan, Marie di vonis hukuman mati dengan Gibson yan...