•>•>•>•
"Tuan Marquess, apakah Tuan Jendral tidak papa?" Tanya Gina pada Issac.
Issac melirik Gibson, Pria itu tidak beranjak sedikit pun dari kursi kerjanya sejak semalaman. Bagian bawah matanya menghitam menjelaskan kalau Pria itu benar-benar tidak tidur.
Menghela nafas panjang. "Efek di tinggal Istri seperti ini ya. Aa~ Aku jadi semakin tidak ingin untuk Menikah." Issac bergumam.
"Serahkan pada ku, Georgina. Kau bisa segera pergi ke Kastil Gaia, Nona Marie sangat ingin bertemu denganmu."
"Baik, Tuan." Gina melangkah keluar setelah mempercayakan Gibson pada Issac. Augusto tengah mewakili Gibson untuk melihat perkembangan pembangunan sebuah Butik.
Butik yang dengan bangganya Gibson bangun untuk Marie, tapi sepertinya Butik itu akan terbengkalai sebelum di buka. Lihat saja, bagaimana frustasinya Gibson setelah di usir oleh Marie.
Issac melangkah menghampiri Gibson, menepuk sekilas pundaknya. "Hei, istirahatlah. Kau terlihat seperti mayat hidup."
Gibson tidak mengalihkan atensinya sedikit pun. "Jangan menggangguku."
"Ayolah, Gibson. Bagaimana kalau kita pergi ke Bar? Kau bisa melupakan semua masalahmu dengan puluhan botol arak seperti saat kita masih di Akademi."
"Aku tidak ingin." Ketus Gibson.
"Bagaimana kalau rumah bordil? Menurut Madam Anne, malam ini sedang banyak Gadis-gadis cantik di sana."
Gibson menghentikan aktivitas nya, menatap balik Issac dengan wajah flat tanpa ekspresi. "Apa aku terlihat peduli?"
Issac menggaruk pipinya. "Kau ini, setidaknya masalahmu akan hilang jika kita bersenang-senang sedikit."
"Tidak tertarik." Tolak Gibson mentah-mentah.
"Ck, Pria membosankan." Issac mendengus. Gibson tampaknya tidak mempedulikan nya, Pria itu kembali sibuk berkutat dengan setumpuk berkas-berkas yang di tinggalnya selama Ia di Forresaina.
"Setidaknya pedulikan kesehatan mu, Gibson. Di Forresaina juga kau kesulitan tidur 'kan, Dokter Ceilo mengatakan Insomnia mu semakin parah saja. Pftt.. Menggelikan sekali, kau tidak bisa tidur jika belum melihat Nona Marie dulu sebelum tidur." Issac menahan tawa.
"Bagaimana ya, reaksi Nona Marie jika dia tahu kalau ternyata selama di Forresaina, kau suka menyelinap ke Kamarnya untuk sekedar melihat wajahnya."
"Hentikan ocehan mu itu! Aku bisa mematahkan leher mu jika bicara lagi." Kesal Gibson, merasa kalau Pria bersurai hitam itu semakin menyebalkan saja.
"Astaga. Keliatannya kau lebih mengerikan daripada Woofie ketika musim kawin." Cicit Issac membandingkan Gibson dengan Serigala Betina peliharaannya.
"Oh, Gibson. Lihatlah siapa yang datang untukmu." Ucap Issac begitu melihat Gadis dengan Gaun merah muda nya menyelonong masuk ke ruang Kerja Gibson, tanpa mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A VILLAIN'S SECRET
FantasyMarie Lucianne mati di tangan Suaminya sendiri, namun bukannya pergi ke alam baka Ia justru kembali terbangun di beberapa bulan setelah Pernikahan mereka. ~~~ Atas semua kejahatan yang telah Ia lakukan, Marie di vonis hukuman mati dengan Gibson yan...