•>•>•>•
Dalam perjalanan pulang menuju Ibu Kota, Marie tidak henti-hentinya memikirkan kejadian tadi. Sebenarnya siapa Wanita itu? Dan, mengapa dia bisa tau segalanya tentangnya.
Apa mungkin dia ada hubungannya dengan sesuatu yang membuat Marie dapat kembali ke masa lalu?
Ini terasa janggal.
Marie menghela nafas pendek, pandangannya lurus menatap hiruk pikuknya pinggiran Kota Sparta melalui jendela yang terbuka, hiburan malam dimana-mana; tempat penghilang penat para Pria dengan menyewa Wanita untuk dijadikan teman tidur. Motel, sebuah Bar, hingga Teater.
Kelap-kelip lampu di setiap tempat, menambah kesan cantik. Apalagi, pemandangan Laut Farraige yang semakin menakjubkan di malam hari.
Damai sekali.. Namun tetap saja, Marie tidak bisa menghilangkan pikiran tentang perkataan Wanita tadi.
"Nona, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran anda?" Tanya Gina khawatir.
Gina memang berada di Kereta Kuda yang sama dengannya di perjalanan pulang ini, karena Gibson memutuskan menunggangi Kuda nya agar lebih leluasa menjaga keamanan dari perjalanan pulang mereka.
"Ah, tidak, Gina. Aku hanya merasa letih." Jawab Marie beralasan.
"Kalau begitu, biarkan saya memberikan pijatan untuk anda, Nona."
Ucapan bernada semangat dari Gina membuat Marie sontak saja menggaruk pipinya, kebingungan.
"Gina, tidak perlu. Istirahat saja, kau juga pasti letih 'kan."
"Tidak, Nona. Dari tadi saya duduk diam saja, menunggu Tuan dan Nona kembali." Jawabnya polos.
Marie tertawa, gugup. "B-begitu ya.."
".. Gina, apa kau tau sesuatu mengenai Pohon Kehidupan?" Tanya Marie mengalihkan pembicaraan.
"Pohon Kehidupan.." Gina terlihat berpikir beberapa saat. "Ah, saya ingat. Pohon berusia ribuan tahun yang sudah ada di Virlaines, disebut Pohon Kehidupan oleh rakyat Virlaines. Mitosnya, setiap seratus tahun sekali Pohon itu akan mengeluarkan sari bubuk dan katanya itu bisa menyembuhkan segala jenis penyakit ataupun luka."
Marie terpengkur mendengar penjelasan Gina. "Bagaimana kau bisa tau?"
Gina tersenyum malu-malu. "Kekasih saya berasal dari Virlaines."
Marie terkejut mendengarnya, selama ini Gina selalu terlihat acuh pada hal yang bukan berkaitan dengan pekerjaannya, Gadis itu terlalu setia mengabdikan diri pada Keluarga Apollo sehingga tidak membuat Marie berpikiran kalau Gina ternyata terlibat hubungan asmara dengan seseorang.
"Bukankah kalian saling berjauhan?" Tanya Marie bingung, jarak Virlaines dan Amarta begitu jauh, belum lagi peraturan ketat yang dibuat dari Kerajaan.
Gina tersenyum. "Nona, meski kami berjauhan, hati kami saling bertaut."
KAMU SEDANG MEMBACA
A VILLAIN'S SECRET
FantasyMarie Lucianne mati di tangan Suaminya sendiri, namun bukannya pergi ke alam baka Ia justru kembali terbangun di beberapa bulan setelah Pernikahan mereka. ~~~ Atas semua kejahatan yang telah Ia lakukan, Marie di vonis hukuman mati dengan Gibson yan...