Xiao Ruofeng naik ke atas puncak bukit Zhenxi. Di atas sana, ada Baili Dongjun, berdiri tepat di atas pucak, melihat pemandangan kota Zhenxi seorang diri.
"Dongjun" Panggilnya
Baili Dongjun berbalik, dia tersenyum pada Xiao Ruofeng "Xiao Shixiong. Sedang apa kau disini?" Tanyanya
"Aku memang sedang mencari mu, kakekmu bilang kau suka di atas sini kalau sedang berada dirumah"
Xiao Ruofeng berjalan semakin dekat kepada Baili Dongjun.
"Lihat Shixiong, indah bukan? Tidak kalah indah dari Tianqi"
Xiao Ruofeng mengangguk "Aku sudah berapa kali ke Zhenxi,tapi hanya sebentar dan tidak punya waktu untuk bersenang-senang karena pasti banyak pekerjaan. Tapi memang iya, Zhenxi ini kota yang sangat indah"
"Banyak yang indah di luar sana, Shixiong. Nanti kalau kau punya waktu, kita bisa pergi bersama kalau kau mau"
Xiao Ruofeng mengangguk "Iya kalau aku ada waktu kita berjalan-jalan bersama" Jawaban "Dongjun, sudah lulus dari akademi. Sekarang apa rencanamu?"
"Aku sangat ingin pergi menjelajahi dunia, menaiki kuda menikmati empat musim, menjelajahi jianghu sebagai pendekar dan juga meracik arak"
"Arak? Shixiong tau kalau Dongjun suka membuat arak, dan arak Dongjun sangat enak. Dongjun mau meracik arak bagaimana?" Tanyanya
"Mau membuka gerai arak di sebuah kota kecil yang banyak di lewati orang-orang dari Jianghu, kemarin sudah mendapatkan tempat. Aku ingin menjadi seorang dewa arak eheheh. Bagaimana dengan Shixiong?"
"Aku... Aku tetap akan tinggal di Tianqi" Xiao Ruofeng berjalan maju membelakangi Baili Dongjun "Aku memiliki tanggung jawab, Dongjun"
"Iya aku tau, Shixiong ku ini tidak pernah memikirkan masa depan sendiri, pasti selalu memikirkan warga Beili di Tianqi. Shixiong ku ini benar-benar sebuah berkah untuk penduduk Beili"
Mendengar pujian Baili Dongjun, membuat Xiao Ruofeng tersenyum malu-malu.
"Tapi maaf ya, kau harus menunggu selama tiga tahun terlebih dahulu baru bisa bertualang"
Baili Dongjun menghela nafas "Tidak apa-apa, tidak semuanya selalu berjalan sesuai rencana kan?"
"Dongjun, besok Shixiong mau kembali ke Tianqi, boleh tidak Shixiong merasakan arak buatan mu?"
"Arak? Tiba-tiba sekali. Kenapa tidak bilang dari tadi, yasudah aku siapkan sekarang. Nanti malam ke rumah saja!"
Baili Dongjun ingin pergi, namun tangannya di tahan oleh Xiao Ruofeng "Eh tapi kalau merepotkan tidak usah"
Baili Dongjun menepuk-nepuk tangan Xiao Ruofeng "Tidak repot kok Shixiong" dia menjawab
Baili Dongjun dengan kecepatan Sonic langsung berlari menuruni bukit dan kembali ke rumah untuk menyiapkan arak untuk Xiao Ruofeng.
.
.
.
.
.Malamnya, seperti yang di minta, kembali ke kediaman keluarga Baili. Dia langsung berjalan menuju taman belakang dekat kamar Baili Dongjun.
Dia melihat Baili Dongjun tengah menyiapkan arak yang baru selesai dan memasukkannya ke dalam botol.
Peluh keringat terlihat menbasahi dahi Baili Dongjun.
"Dongjun" Panggilnya
Baili Dongjun mendongak "Xiao Shixiong, tepat waktu. Arak nya baru saja jadi"
Xiao Ruofeng mengambil sebuah sapu tangan satin berwarna ungu dari saku nya. Dia menyeka keringat Baili Dongjun dengan sapu tangan itu.
"Dongjun, kau berkeringat. Sudah ku bilang kalau repot tidak usah"
Baili Dongjun langsung mengambil sapu tangan milik Xiao Ruofeng "ehehehe aku bisa sendiri Shixiong. Lagi pula tidak mungkin aku menolakmu kau kan jauh dari Tianqi kesini. Ayo duduk Shixiong"
Baili Dongjun mempersilahkan Xiao Ruofeng untuk duduk di sebuah kursi kayu bersama dirinya.
Dia menuangkan arak yang baru jadi itu ke dalam sebuah gelas keramik kecil.
"Hati-hati Shixiong. Ini masih hangat dan alkohol nya sangat kuat"
Xiao Ruofeng mengangguk "Tenang, Xiao Shixiong mu ini bisa minum arak, asalkan jangan bersama shifu kita"
Mereka berdua tertawa geli secara serempak.
Baili Dongjun menuangkan arak ke dalam cangkirnya sendiri.
"Ayo Shixiong kita bersulang"
"Baik"
'clank'
Bunyi gelas mereka saling beradu.
Setelah minum selama beberapa saat, akhirnya Xiao Ruofeng mulai mabuk.
"Xiao Shixiong, kalau sudah tidak bisa minum jangan dipaksa. Ayo malam ini kau menginap disini saja, biar ku antar ke kamar tamu"
"Aah tidak... Aku masih kuat kok" Jawabnya, tapi suaranya terdengar seperti suara orang yang sudah mulai mabuk
Baili Dongjun tertawa "suara mu sudah seperti itu. Ayo aku antar ke atas"
Xiao Ruofeng tiba-tiba bangkit dari tempat ia duduk, dan hampir tersungkur karena pijakannya goyah.
Dengan sigap Baili Dongjun menangkap tubuh Xiao Ruofeng "Eeeh Shixiong! Kau tidak apa-apa?!"
"Dongjun, Shixiong sangat sedih"
"Sedih kenapa?"
"Karena aku tidak berada di masa depanmu"
"Hah?"
"Shixiong ingin menjaga Dongjun, ingin berada di dalam masa depan Dongjun, Shixiong menyukai Dongjun"
Dan dengan itu Xiao Ruofeng tertidur di pelukan Baili Dongjun.
"...." Baili Dongjun tertegun. Dia tidak tau harus berbuat apa sekarang karena akhirnya dia tau perasaan Xiao Ruofeng pada dirinya.
Baili Dongjun membawa Xiao Ruofeng ke dalam kamar tamu, dia menidurkan Xiao Ruofeng di atas kasur dan menyelimuti seluruh tubuhnya.
Baili Dongjun duduk di depan Xiao Ruofeng, menatap wajah kakak seperguruan nya itu.
"Shixiong kau ternyata menaruh hati padaku. Aku harus bagaimana sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING LIGHT IN THE DARKNESS
FanfictionDekrit kaisar yang mengharuskan Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng menikah. Membuat hubungan mereka yang awalnya baik menjadi agak rumit. tidak sadar akan rencana orang-orang picik di belakang pernikahan itu yang mengincar Baili Dongjun