CHAPTER 22

526 55 21
                                    

Hari ini Xiao Ruofeng memutuskan untuk libur sehari dari tugasnya di kerajaan.

Dia mengajak Baili Dongjun untuk naik ke atas bukit di Tianqi dan melihat pemandangan sambil piknik bersama hanya berduaan saja.

Baili Dongjun sedang mengupas sebuah jeruk, ketika Xiao Ruofeng menyodorkan sebuah anggur hitam ke mulutnya.

"Ayo makan Dongba"

Baili Dongjun tersenyum pada Xiao Ruofeng, dia tentu saja dengan senang hati menerima suapan dari sang suami.

"Setelah berbulan-bulan merasakan keramaian kota Tianqi di bawah sana, akhirnya bisa sedikit tenang di atas sini" Ucap Baili Dongjun

"Di Zhenxi Shixiong perhatikan kota nya sangatlah tenang, hanya kota kaya yang di isi oleh banyak bangsawan dan jenderal-jenderal besar pemegang wilayah"

"Hmmm" Baili Dongjun mengangguk

"Apakah Dongjun belum terbiasa di Tianqi?"

"Ah terbiasa bagaimana, Shixiong? Karena pernah tinggal disini dua tahun sebelum menikah, jadi sudah terbiasa juga dengan hiruk pikuk ramai nya kota Tianqi"

"Tidak.... Shixiong hanya takut Dongjun tidak terbiasa dengan kota Tianqi dan malah membuat Dongjun tidak nyaman"

Baili Dongjun tergelak "Kau ini bagaimana bisa berpikir sejauh itu? Aku selalu nyaman di mana pun aku tinggal, Shixiong. Tidak pernah memanjakan diri sendiri untuk memiliki kebiasaan aneh yang tidak bisa tidur di tempat baru"

Xiao Ruofeng tersenyum lega "Baguslah"

"Err Shixiong... Boleh tanya tidak?"

Xiao Ruofeng mengangguk "Tentu, apa itu?" Tanyanya sembari memasukkan sebuah potongan kecil kue mantou

"Kapan pertama kali Shixiong sadar kalau Shixiong suka dengan ku?"

"Hmmm.... Shixiong masih ingat kejadian ini" Xiao Ruofeng mendekatkan dirinya pada Baili Dongjun "Saat itu tepatnya dua tahun lalu saat kontes membuat arak, dan arak tujuh bintang milikmu menjadi sangat terkenal dan menghebohkan. Tapi Shixiong tidak ingat lagi apa rasa arak itu, yang Shixiong ingat, Dongjun terbang, menari sambil memakai selendang ungu panjang, terbang dan mendarat tepat di depan mata Shixiong bagaikan seorang peri cantik yang tanpa celah dan kekurangan. Di saat itu lah Shixiong tau perasaan Shixiong pada Dongjun, dan perasaan itu bukanlah hanya sekedar naksir belaka" Dia menatap penuh cinta Baili Dongjun "Setiap hari Shixiong berkata pada diri Shixiong sendiri cara untuk membuatmu jatuh cinta pada Shixiong adalah dengan cara membuat mu tertawa. Tapi setiap kau tertawa justru Shixiong lah yang jatuh semakin dalam ke dalam genggamanmu tanpa kau sadari" Xiao Ruofeng menaikkan tangannya untuk menyentuh pipi Baili Dongjun "Bahkan ketika sudah menikah dan melakukan banyak hal denganmu, terkadang Shixiong masih bertanya-tanya dalam hati apakah Shixiong pantas hanya untuk sekedar menyentuh kulitmu dengan ibu jari Shixiong. Takut sentuhan Shixiong mengotori dirimu"

Baili Dongjun menarik tangan Xiao Ruofeng dan menempelkan tangan itu pada pipinya "Tentu pantas, hanya Shixiong yang pantas menyentuh Dongjun, tidak ada yang lain yang sepantas Shixiong"

Mereka sama-sama tertawa, Xiao Ruofeng menangkup kedua pipi Baili Dongjun.

Dia mengecup lembut dahi Baili Dongjun, setelah itu bibirnya turun ke hidung, dan akhirnya bibir.

Mereka saling melumat bertarung lidah satu sama lain.

Baili Dongjun berinisiatif untuk merebahkan tubuhnya di atas rerumputan, membiarkan Xiao Ruofeng untuk memimpin.

Xiao Ruofeng tiba-tiba melepaskan bibir Baili Dongjun, dia berpindah mencium leher Baili Dongjun, dan menggelitiki leher pucat itu.

"AHAHAHAHA GELI!!! SHIXIONG SUDAH!" Ucap Baili Dongjun sambil tergelak

Xiao Ruofeng masih terus menciumi leher Baili Dongjun, sambil mengencangkan pelukannya pada pinggang ramping sang istri.

Tapi tiba-tiba dia berhenti "Dongjun, kita tidak mungkin melakukan nya disini"

"Kenapa tidak?" Tanya Baili Dongjun

"Aish!" Xiao Ruofeng menyentil kepala Baili Dongjun "Di rerumputan lahan terbuka?!"

"Shixiong, satu kota Tianqi pernah melihatku berlari-lari di atas atap mereka sambil telanjang, kalau kita melakukan nya di sini, paling-paling yang melihat kita hanyalah seekor kelinci, nyamuk, atau singa liar"

Xiao Ruofeng mencengkram rahang Baili Dongjun, sambil mencubit pipi gembil nya.

"Anak ini! aku bersumpah apapun yang di ajarkan Lei-er padamu di akademi, aku akan buat perhitungan padanya suatu hari"

"Aarrgh sakit Shixiong sakit!" Baili Dongjun merengek

Xiao Ruofeng mengangkat Baili Dongjun dan menggendongnya di pundak Seperti karung beras.

Dia lalu mulai berjalan menuju kereta kuda milik mereka.

Xiao Ruofeng masuk ke dalam kereta kuda, dan selanjutnya yang terjadi adalah kereta itu bergoyang dengan sangat kencang.

"Aaah Shixiong ampun Shixiong kakiku kebaassshh aaaahh" Terdengar desahan Baili Dongjun

Di balik padang ilalang jauh di sana, Ye Dingzhi diam-diam memperhatikan kemesraan antara Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng.

Dia mengepalkan tangannya hingga bergetar dan memutih.

"Jadi kau menolakku hanya karena harta Dongjun? Dan kau menjadi pelacur murah nya Xiao Ruofeng????"

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang