Xiao Ruofeng masih belum sadarkan diri, dia berbaring dalam posisi miring ke kanan, perban terlihat jelas menutupi pundaknya di balik hanfu tipis yang Ia kenakan.
Wajahnya yang selalu terlihat tampan dan cerah kini terlihat pucat.
Bak bertukar posisi dengan Baili Dongjun, Xiao Ruofeng kini menjadi yang lemah di atas kasur.
Baili Dongjun masih tetap menggenggam erat tangan sang suami.
Liu Yue terlihat berdiri tegak di depan mereka berdua.
"Liu Shixiong, dia memastikan agar aku aman terlebih dahulu sebelum menyerah..." Lirih Baili Dongjun
"Dia memang seperti itu, ketika menyayangi seseorang dia akan melindungi orang itu mati-matian"
Baili Dongjun menghela nafas berat "Aku sudah tau aku akan selalu membawa petaka bagi dirinya"
"Dia juga tau, dan dia menerima itu. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri Dongba"
"Apakah hubungan kami normal, Liu Shixiong?"
"Tentu normal!"
"Kalau waktu bisa di putar, dan aku disuruh memilih, aku lebih memilih untuk di lamar oleh Xiao Ruo Jin, biarlah aku yang sakit tapi tidak dengan dia"
"Dan kau kira Fengqi akan membiarkan itu? Meskipun kau mengatakannya iya pada Ruo Jin, dia akan tetap merebutmu"
Liu Yue meremas pundak Baili Dongjun "Kalian berdua kuat, kalian harus bisa saling menguatkan. Dongjun, jangan menyerah karena Fengqi juga tidak akan pernah menyerah padamu"
Baili Dongjun mengangguk pelan
"Kalau begitu, Shixiong keluar sebentar, akan memeriksa obat untuk Fengqi"
Ketika Liu Yue pergi, disaat itu lah Baili Dongjun merosot dari kasur dan duduk di lantai.
Dia mulai menangis tersedu-sedu "Sudah ku bilang aku akan mengutukmu bersamaku" dia berkata dengan suara yang pecah
Suara rintihannya sangat menyedihkan, membuat Xiao Ruofeng membuka kedua matanya.
Dia meraih pipi Baili Dongjun, menyeka air mata di pipinya.
"Kenapa menangis?" Tanyanya dengan suara yang lemah sembari menempelkan telapak tangannya pada pipi Baili Dongjun
Baili Dongjun menggenggam erat tangan Xiao Ruofeng yang berada di pipinya.
"Lihat pipi mu dingin sekali, matamu juga membengkak. Berapa lama kau menangis, Dongjun?"
Mendengar pertanyaan Xiao Ruofeng malah membuat Baili Dongjun semakin menangis.
"Kau sudah separah ini malah masih lebih memperdulikan tangisan ku. Punggung mu terluka parah karena ku"
"Dongjun lihat Shixiong"
Baili Dongjun menatap Xiao Ruofeng dengan mata yang berair.
"Matamu itu bukanlah berwarna seperti lautan, tapi aku selalu tenggelam di dalamnya"
"Shixiong!!!" Baili Dongjun memprotes kesal
"Dongjun dengarkan Shixiong, kau kuat, Shixiong kuat, kita berdua kuat. Kita bisa melewati ini ketika bersama. Orang-orang yang mengganggu kita akan selalu ada, karena apa. Karena mereka memiliki rasa iri di dalam hati mereka. Mereka ingin memiliki apa yang kita miliki. Sekarang Dongjun tenang, selama kita kuat bersama kita bisa melewati semuanya. Sudah cukup menangisnya Dongjun, Shixiong tidak kuat melihatmu begini. Ayo sini berbaring bersama Shixiong di sini"
Baili Dongjun naik ke atas kasur dan berbaring di sebelah Xiao Ruofeng.
"Apakah sakit, Shixiong?" Tanya Baili Dongjun
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING LIGHT IN THE DARKNESS
أدب الهواةDekrit kaisar yang mengharuskan Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng menikah. Membuat hubungan mereka yang awalnya baik menjadi agak rumit. tidak sadar akan rencana orang-orang picik di belakang pernikahan itu yang mengincar Baili Dongjun