CHAPTER 34

463 44 16
                                    

Tabib Guan dengan teliti dan hati-hati memeriksa denyut nadi Baili Dongjun.

"Hamba harus menanyai pertanyaan ini, tapi apakah darahnya mengalir banyak?"

Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng saling bertukar pandang.

"Tidak banyak, tapi mengalir, dan terjadi pembengkakak dan memerah" Jawab Xiao Ruofeng

"Dan kalian belum melakukan hubungan suami istri selama tiga bulan kan?"

Xiao Ruofeng mengangguk "Ya. Bahkan mungkin lebih. Seminggu sebelum persalinan, Baili Dongjun sangat sakit. Jadi kami tidak melakukan apa-apa, aku hanya fokus merawatnya saja"

"Hmmmm...." Tabib Guan berpikir sejenak

"Bagaimana ini tabib?" Tanya Baili Dongjun, cemas

"Tuan Muda Baili, organ vital anda rusak saat melahirkan tanpa tenaga dalam yang cukup untuk melindungi anda. Jadi anda harus di rawat secara perlahan dan berhati-hati. Untuk sementara jangan melakukan hubungan badan terlebih dahulu dan nanti hamba akan memberikan obat salep oles kepada Langya Wang untuk dia oleskan pada luka luar yang meradang, dan obat untuk di seduh dan anda minum"

"Eerrr... Berapa lama harus menunggu?" Tanya Baili Dongjun malu-malu

"Uhuk!!! Uhuk!!!" Xiao Ruofeng langsung tersedak Saliva nya sendiri mendengar pertanyaan sang istri

"Ahaha" Tabib Guan tergelak "bisa empat sampai enam bulan bahkan setahun"

"Hah!?-"

"Eeeh terima kasih tabib Guan! Aku akan mengambil alih dari sini"

Mengerti situasi yang canggung, tabib Guan langsung beranjak dari tempat Ia duduk dan memberikan salam hormat kepada Xiao Ruofeng dan Baili Dongjun.

"Kalau begitu, saya permisi"

Xiao Ruofeng mengantarkan tabib Guan hingga ke depan pintu kamarnya, dia lalu menutup rapat pintu dan berjalan menuju Baili Dongjun.

"Dongjun, ayo berbaring. Biar Shixiong oleskan salep padamu"

Xiao Ruofeng perlahan mendorong Baili Dongjun untuk tertidur di atas kasur. Dia lalu menyelimuti tubuh Baili Dongjun.

Xiao Ruofeng perlahan mengangkat dan mengangkangi kedua kali Baili Dongjun.

"Lihat, sudah tidak mengeluarkan darah, tapi memerah"

"...." Baili Dongjun hanya diam, pasrah tidak mengatakan apa-apa

"Shixiong akan mengoleskan salep ini pada Dongjun, kalau merasa sakit atau tidak nyaman Dongjun katakan ya"

"...." Dia tetap diam

Ketika salep dan jari jemari Xiao Ruofeng menyentuh kulitnya, dia bisa merasakan rasa perih yang mengigit. Namun Baili Dongjun hanya menutup kedua matanya, menahan seluruh rasa yang tidak nyaman itu.

"Apakah tidak sakit Dongjun?" Tanya Xiao Ruofeng

"Shixiong...." Panggilnya

"Ya?"

"Kalau mau mencari seorang selir silahkan saja, Dongjun memberi izin"

Xiao Ruofeng mengernyit "Hah? Dongjun bicara apa?" Tanyanya bingung

Baili Dongjun mencoba untuk duduk, dia bersandar pada kepala tempat tidur di belakang nya.

"Dongjun belum bisa melayani Shixiong kalau Shixiong tidak tahan bisa mencari seorang selir"

"Melayani? Melayani apa Dongjun?"

Baili Dongjun menundukkan kepalanya. Dia mulai menggaruk-garuk buku-buku jarinya.

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang