EPILOGUE

823 68 65
                                    

Baili Dongjun tengah duduk santai sambil menutup matanya pada sebuah kursi goyang di dalam kediaman Zhenxi. Rambutnya yang sekarang memutih dia kepang ke belakang.

Tiba-tiba dia merasakan sebuah kecupan lembut di pipinya.

"Furen bangun...." Bisik lembut Xiao Ruofeng

Baili Dongjun membuka kedua matanya, dan langsung bertemu dengan senyuman manis Xiao Ruofeng.

"Fuqi" panggilnya balik

"Ayo minum teh bersama"

Xiao Ruofeng memberikan segelas teh hangat kepada Baili Dongjun.

"Terima kasih Fuqi" ucapnya sembari membelai pipi Xiao Ruofeng.

Lima belas tahun berlalu, dinasti keluarga Xiao sudah sepenuhnya hilang di ganti oleh dinasti lain. Dinasti yang lebih bijak dan mencintai rakyatnya.

Xiao Ruofeng meskipun sudah di tawari untuk memulihkan nama dan kekuasaannya sebagai pangeran ketujuh dan raja Langya, dia menolak dan memilih hidup tenang di Zhenxi bersama Baili Dongjun.

Burung yang selama ini terkurung di dalam sangkar emas akhirnya terbang bebas bersama orang yang Ia cintai.

"Malam ini mau jalan-jalan tidak?" Tanyanya

"Eum. Kemana?" Baili Dongjun bertanya balik

Xiao Ruofeng mengangkat kedua bahunya "Tidak tau. Jalan-jalan saja, kita bisa pergi kemanapun kita mau. Lagipula Ling Chen sudah besar"

Tidak lama seorang bocah laki-laki berperawakan dan wajah mirip dengan Xiao Ruofeng berlari menghampiri mereka.

Itu adalah Xiao Ling Chen. Putera tunggal Xiao Ruofeng dan Baili Dongjun.

Perawakannya benar-benar mirip sang ayah, namun sifatnya yang ceria dan tidak bisa diam mirip sang ibu.

"A-NIANG A-DIE PAMAN CHANGFENG MENGATAKAN AKU AKAN MEMILIKI ADIK. APAKAH A-NIANG HAMIL LAGI?!" Teriaknya

"PFFFFFT!"

Perkataan dari Ling Chen membuat Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng serentak menyemburkan teh mereka.

"L-ling Chen, siapa yang mengatakan itu?" Tanya Xiao Ruofeng

"Paman Changfeng-"

"Bocah tengik sejak kapan aku bilang ibumu yang hamil!" Sikong Changfeng menarik telinga Ling Chen

"Aaaah aduh aduh aduh Paman ampun sakit sakit telingaku!! Tapi-tapi kau kan bilang aku akan menjadi seorang kakak. Yasudah berarti ibuku hamil. Memangnya aku punya berapa ibu?!"

"Dasar anak nakal kau kira aku menikah dengan pohon! Aku kan juga punya isteri! Dia yang sedang hamil!"

"Waaaah Changfeng kau bisa juga ternyata buat anak" Ejek Baili Dongjun

"HAHAHAHAHAH"

Baili Dongjun dan Ling Chen saling beradu tawa mengejek.

"Dongjun, keterlaluan kau memangnya aku ini apa!"

"Sudah-sudah. Kalian ini kalau tidak mengganggu Changfeng sepertinya tidak senang" Xiao Ruofeng menegur

"Ck! A-die jangan terlalu serius. Pantas A-niang masih cantik tapi A-die terlihat sudah tua. Karena A-die terlalu serius"

"Heh anak ini-" Xiao Ruofeng memandang Baili Dongjun "Dongjun, apakah aku sudah tua"

"Ah- eheheehe tidak apa-apa, Shixiong tetap yang tertampan" u ucap Baili Dongjun sambil membelai wajah Xiao Ruofeng

"Kau ini sama saja!" Xiao Ruofeng merengek kesal

Ling Chen berlari menghampiri kedua orang tuanya.

"Niang pangku aku!" Dia duduk di atas pangkuan sang ibu.

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang