Baili Dongjun membuka kedua matanya, cahaya matahari yang merembes masuk ke dalam kamar menyilaukan matanya.
Baili Dongjun tersadar dirinya tertidur sambil menggenggam erat tangan Xiao Ruofeng.
Di hadapannya, Xiao Ruofeng tertidur sambil duduk di ujung kasur. Dia menopang kepalanya dengan tangan nya yang tidak di pegangi oleh Baili Dongjun.
"Shixiong.... Shixiong...." Baili Dongjun memanggil, sembari tangannya membelai lembut kepala Xiao Ruofeng
Perlahan kesadaran Xiao Ruofeng mulai kembali. Matanya mulai terbuka, dan ketika melihat Baili Dongjun sudah bangun, Xiao Ruofeng langsung duduk dengan tegak.
"Dongjun, kau tidak apa-apa kan?! Apakah ada yang sakit, pusing, mual?????"
"Shixiong, aku tidak apa-apa. Justru kau yang sekarang perlu aku tanyakan. Apakah kau baik-baik saja?"
"Shixiong baik-baik saja Dongjun, asalkan kau baik"
Baili Dongjun menatap tidak percaya Xiao Ruofeng "Lihat kantung matamu, dan bola matamu yang memerah. Kau tidak tidur ya semalaman"
Xiao Ruofeng menunduk, menatap lantai "eerr... Hmmmn...." Dia mengangguk pelan
Tiba-tiba ingatan tadi malam menghantam pikiran Baili Dongjun.
"Shixiong, tadi malam aku-"
Xiao Ruofeng menggenggam balik tangan Baili Dongjun "Sudah tidak apa-apa" Ucapnya lembut "Sekarang Shixiong mau tanya, apakah ada sesuatu yang masih Dongjun sembunyikan dari Shixiong?"!
"Ah? Seperti apa?"
"Tadi malam itu adalah ulah dari Ayahanda ku, Dongjun"
"Untuk apa dia melakukan itu?!" Baili Dongjun berkata tidak percaya
Xiao Ruofeng menggelengkan kepalanya "Dongjun, di dunia ini selain kau hanya Ye Dingzhi, kan?"
Baili Dongjun mengangguk
"Tapi kenapa mereka masih berani mengganggmu? Shixiong tidak mengerti. Ada apa Dongjun?"
Dongjun merapatkan bibirnya, dia menunduk tidak berani melihat Xiao Ruofeng.
Xiao Ruofeng menarik pelan dagu Baili Dongjun untuk menatap dirinya "Katakan Dongjun, Shixiong ingin melindungimu. Tapi Shixiong harus mengerti semuanya agar Shixiong bisa dengan maksimal menjaga dirimu"
"Shixiong kalau aku mengatakannya, aku takut kau dan keluarga mu akan bertengkar hebat"
"Segala pertengkaran pasti ada alasannya, kalau mereka memang salah, maka tetap harus di salahkan. Sekarang fokus Shixiong hanya padamu tidak yang lain. Jadi katakan"
"Shixiong pernah membaca tentang anak yang terlahir di malam bulan darah akan memiliki darah spesial di dalam dirinya"
Xiao Ruofeng mencoba mengingat-ingat "Ya, sepertinya Shifu pernah mengatakan kalau hanya ada satu yanh terlahir setiap seratus tahun, dan darah dari anak itu bisa di gunakan untuk segala hal. Bahkan bisa membangkitkan kekuatan yang hebat. Kenapa memangnya?" Xiao Ruofeng bertanya balik
"Aku adalah anak itu"
Xiao Ruofeng membelalak kaget "Kau?! Dongjun kau keajaiban itu!"
Baili Dongjun mengangguk"Hmmm... Terdengar aneh dan menakutkan ya?"
Xiao Ruofeng tersenyum bahagia "Tidak! Kau istimewa! Kau berharga dan betapa beruntungnya aku bisa bersamamu!"
Dia memeluk erat Baili Dongjun
"Shixiong, di katakan kalau anak itu akan membawa dua kemungkinan, duka dan kematian, atau kebahagiaan yang di selimuti oleh duka. Aku ini sebenarnya pembawa sial" kesedihan tergambar pada wajah Baili Dongjun
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING LIGHT IN THE DARKNESS
FanfictionDekrit kaisar yang mengharuskan Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng menikah. Membuat hubungan mereka yang awalnya baik menjadi agak rumit. tidak sadar akan rencana orang-orang picik di belakang pernikahan itu yang mengincar Baili Dongjun