CHAPTER 29

414 48 31
                                    

Ye Dingzhi tengah mengasah pedangnya seorang diri di belakang Tianwaitian ketika Zi Yu Zhi berjalan menghampiri dirinya.

Dia memberikan salam hormat pada Ye Dingzhi "Ketua" ucapnya

"Ada apa, Yu Zhi?"

"Ada sebuah berita dari mata-mata di Tianqi tentang Tuan Muda Baili"

"Apa itu?"

"Dia sedang hamil anak Langya Wang, dan mereka pindah ke Zhenxi"

Ye Dingzhi langsung membeku. Dia mencengkram erat pedangnya hingga buku-buku jarinya memutih.

"Ooh jadi sekarang kau juga hamil anaknya setelah menikah dengannya?!"

Dia melemparkan guci arak yang terletak di atas meja hingga hancur berkeping-keping.

"Aku tidak membunuh bayi, tapi akan ku tunggu sampai kau melahirkan dan setelah itu kau jadi milikku!"
.
.
.
.

   


     Ketika Baili Dongjun membuka tirai kereta kuda, hal pertama yang di lihatnya adalah Baili Luo Chen menyambut dirinya bersama dengan Chen Sheng.

"YEYE!!!" Dia berteriak sembari melompat turun dari kereta kuda

"Dongjun perlahan!" Ucap Xiao Ruofeng yang panik melihat Baili Dongjun yang dengan entengnya melompat dari atas kereta

"Hehe maaf!"

Baili Dongjun langsung memeluk erat Baili Luo Chen "Yeye Dongjun rindu!" Ucapnya manja

"Eiii cucu Yeye satu-satunya apa kabar? Yeye juga merindukan Dongjun"

Dia menangkup kedua pipi gembil Baili Dongjun.

Baili Dongjun menarik tangan Baili Luo Chen dan meletakkan tangan sang kakek di atas perutnya.

"Yeye, ini Dongjun dan Shixiong sudah buatkan cicit untuk Yeye. Heheh"

Baili Luo Chen membelai lembut perut sang cucu "Waaah cucu Yeye sudah besar ya, sebentar lagi akan menjadi ibu?"

Xiao Ruofeng menghampiri Baili Luo Chen "Jenderal besar" dia membungkukkan tubuhnya memberi hormat pada Baili Luo Chen

"Langya Wang, terakhir kali kau disini kau hampir mati di hajar oleh Chengfeng, sekarang keadaannya sudah membaik. Ku harap kau betah disini"

"Terima kasih, Jenderal besar. Ruofeng sekarang bukanlah Langya Wang lagi. Jadi panggil saja dengan nama Ruofeng"

"Kau menyerahkan gelar kerajaan mu? Kenapa nak?"

Xiao Ruofeng menatap Baili Dongjun dengan penuh cinta "Dia lebih berharga dari apapun"

Baili Dongjun tersipu malu mendengar perkataan Xiao Ruofeng.

"Ayah, Dongjun, ayo kita masuk terlebih dahulu. Dongjun dan Ruofeng pasti lelah" Ucap Baili Chengfeng

Baili Luo Chen merangkul pundak sang cucu "Baik, ayo kita masuk. Yeye ingin menghabiskan waktu bersama mu sekarang. Dongjun mau apa nanti Yeye berikan"

Baili Dongjun tersenyum kegirangan "Mau duduk di pangkuan Yeye!"

"Ayo ikut Yeye"

Xiao Ruofeng tertawa melihat sikap manja Baili Dongjun kepada sang kakek dan ayahnya.

"Apakah anakku terlalu manja untukmu, Ruofeng?" Tanya Baili Chengfeng seraya berjalan masuk bersama Xiao Ruofeng

"Ah tidak Tuan Penerus. Ruofeng justru suka dengan sikap manja Dongjun"

"Ruofeng suka?"

Xiao Ruofeng mengangguk "Hmn... Ruofeng tidak pernah manja seperti itu kepada siapapun, meskipun itu ayah sendiri. Ketika Dongjun manja kepada Ruofeng, Ruofeng sangat suka. Dan hanya bersama Dongjun Ruofeng bisa menjadi manja"

'deg'

Baili Chengfeng harus mengakui perkataan Xiao Ruofeng padanya membuat hatinya terenyuh.

Baili Chengfeng menarik Xiao Ruofeng untuk menghentikan langkahnya, dia meremas pundak Xiao Ruofeng

"Nak, aku sekarang ayahmu juga, ibunya Dongjun juga ibumu, begitu juga Yeye nya. Kau bisa manja pada kami kalau kau mau"

Xiao Ruofeng tersenyum lebar mendengar perkataan Baili Chengfeng

"Terima kasih Tuan Penerus"

Baili Chengfeng mengangguk "Aku memang keras, apalagi kalau mengenai Dongjun ku. Tapi aku juga seorang ayah yang akan menyayangi semua orang yang seumuran dengan Dongjun. Sikong Changfeng juga sudah seperti anak bagiku. Kalian semua anak-anak baik yang menjaga anakku, sekarang aku juga akan menjaga kalian"

Xiao Ruofeng mengangguk "Ruofeng juga akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kalian semua"

"SHIXIONG AYO MASUK KE KAMAR, AKU LELAH AYO KITA BERPELUKAN BERSAMA" teriak Baili Dongjun dari balkon lantai dua rumahnya

Seketika wajah Xiao Ruofeng langsung berubah memerah.

"Dongjun anak nakal kau membuat dia malu!" Teriak Baili Chengfeng

"Heheheheheh"

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang