CHAPTER 26

426 44 28
                                    

Xiao Ruofeng berjalan di aula kediaman Langya Wang seorang diri mengenakan baju serba putih dan mahkota sederhana.

Untuk pertama kalinya dia mengikat tinggi lagi rambutnya karena Baili Dongjun pernah mengatakan dia sangat tampan ketika rambutnya di ikat tinggi.

Wajahnya terlihat pucat pasih. Gerakkan dia berjalan pun lebih melambat, dan sesekali dia bertumpu pada dinding di sebelahnya.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik lengannya.

Dia menoleh dan langsung tersenyum "Changfeng" sapanya

"Kau ini kenapa berjalan-jalan seperti ini kalau masih belum sehat"

"Waiyoh kau sudah seperti Dongjun ku saja, mengomel terus-menerus. Aku bosan lah Changfeng, pantatku pegal di suruh tiduran atau duduk di atas kasur terus. Dua Minggu tidak melakukan apa-apa"

Sikong Changfeng menghela nafas panjang "Nanti setelah ini ku suruh saja Dongjun untuk merantai mu di kasur"

Xiao Ruofeng tergelak "Kalian ini kalau bersatu terkadang membuat ku agak ngeri. Oh ya dimana Dongjun, sejak pagi aku belum melihatnya?"

"Oh dia, diare nya belum sembuh-sembuh, aku paksa saja melihat tabib Tan. Dan sekarang mungkin dia sedang belajar menyeduh obat untukmu bersama Tabib Tan"

"Oh.... Changfeng...." Tiba-tiba nada suara Xiao Ruofeng berubah menjadi serius

"Ya?"

"Aku ingin kau berjanji ke padaku"

"Apa itu?"

"Jika sesuatu yang buruk terjadi padaku, aku titipkan Dongjun padamu. Kau sangat menyayangi dirinya layaknya adik, dia hanya nyaman padamu. Jika umurku pendek, aku relakan dia menikah denganmu"

"HEH?!" Sikong Changfeng menoyor kepala Xiao Ruofeng "Mulutmu mau ku potong kah?!" Dia membentak "Aku memang sayang pada bocah nakal itu. Dan kau juga! Kau akan sembuh, kalau tidak sembuh aku sendiri yang akan menarik kerah bajumu dari pintu surga dan memasukkan roh mu ke dalam tubuhmu lagi"

Xiao Ruofeng tertawa geli "Kau tau, memukul anggota dinasti bisa membuat mu di eksekusi"

Mendengar perkataan Xiao Ruofeng langsung menelan ludah dan terdiam.

"HAHAHAHAHAHAHAHAH" Xiao Ruofeng tertawa terbahak-bahak "Sudahlah aku hanya bercanda. Jika aku melakukan itu, sudah dari lama Baili Dongjun dan Lei Mengsha di eksekusi"

"Aku tau kebiasaan Dongjun, tapi Lei Shixiong?"

"Pfft... Dia itu... Dia bahkan pernah melempar kepalaku menggunakan guci arak"

"Hah kenapa?!"

Xiao Ruofeng mengangkat kedua bahunya "Tidak ada alasan. Katanya tanda sayang"

Sikong Changfeng mengerutkan dahinya bingung.

Tiba-tiba Xiao Ruofeng menyemburkan darah segar keluar dari mulutnya.

"RUOFENG!?" Sikong Changfeng berteriak kaget "SESEORANG TOLONG!!!!!"

   Xiao Ruofeng di masukkan ke dalam bak mandi berisi air mendidih. Namun karena efek dari racun dingin, air mendidih pun seketika berubah menjadi air es.

"Ayo masakkan lagi air mendidih!" Ucap tabib Tan

Ketika Sikong Changfeng dan Tabib Tan berlari panik keluar dari kamar mandi, di saat itu juga Baili Dongjun berjalan masuk dengan mata yang bengkak.

Dia berjongkok di depan bak mandi, menarik tangan Xiao Ruofeng.

"Shixiong buka matamu...." Panggilannya pelan

Dengan susah payah Xiao Ruofeng membuka kedua matanya.

"D-dongjun..." Panggilnya lemah

"Shixiong harus bertahan, harus sembuh"

Xiao Ruofeng tersenyum

"Untukku, untuk kita, untuk kami"

Baili Dongjun menarik tangan Xiao Ruofeng dan meletakkan ke atas perutnya.

"Aku hamil..."

Xiao Ruofeng langsung membelalak kaget.

Dia menarik Baili Dongjun dan mencium bibir sang istri.

Mereka berciuman sangat dalam dan lama, tapi kegelapan berhasil mengambil alih tubun Xiao Ruofeng.

Dia pingsan, seluruh tubuhnya tenggelam ke dalam air.

"Shixiong! Shixiong!! JANGAN BEGINI SHIXIONG!!!" Baili Dongjun berteriak panik

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang